East Ventures kucurkan investasi ke startup periklanan
Merdeka.com - Agensi kreatif layanan penuh asal Jakarta Flock mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan investasi tahap awal dalam jumlah yang tidak disebutkan dari firma modal ventura lokal East Ventures. Flock khusus menangani perpaduan jasa periklanan dan pemasaran above-the-line (ATL) dan below-the-line (BTL), seperti produksi konten video dan strategi pemasaran influencer. East Ventures akan membantu Flock memahami dunia startup digital Indonesia agar agensi ini bisa menemukan ceruk pasar strategis untuk dimenangkan. Sang investor juga berharap Flock bisa membantu startup digital tahap awal bertumbuh lebih cepat dari biasanya di Indonesia.
ATL merujuk pada kegiatan periklanan dan promosi yang terjadi di media mainstream. Dengan ATL, media berita dan minat khusus digunakan untuk mempromosikan brand dan menjangkau target konsumen. Hal ini bisa dilakukan dengan metode konvensional seperti iklan TV dan radio, dan juga iklan di media cetak dan online. BTL merupakan strategi periklanan atau pemasaran dimana produk dipromosikan pada medium yang lebih modern. Sejumlah medium ini bisa mencakup video viral, kampanye email, aktivitas influencer, dan promosi di media sosial.
Ivan Hady Wibowo, CEO Flock, mengatakan bahwa pada awalnya, firmanya beroperasi di Jakarta sebagai agensi tradisional. Pada tahun depan, Flock akan meluncurkan sejumlah produk teknologi seperti sebuah “platform pembuatan konten” untuk video, dan sebuah platform pemasaran influencer otomatis.
Ivan telah berkecimpung selama lebih dari 19 tahun di industri periklanan, bekerja di agensi multinational di Indonesia dan Singapura. Sebelum mendirikan Flock, ia memegang posisi sebagai Chief Creative Officer di J. Walter Thompson.
"Kami membangun Flock karena kami melihat pertumbuhan fenomenal perusahaan startup yang membutuhkan mitra pemasaran," jelas Ivan.
Di tahun 2016, lebih dari satu dari 10 dollar belanja iklan di Indonesia akan dihabiskan di channel digital - termasuk mobile - dan dalam tiga tahun ke depan, pangsa pasarnya akan bergeser menjadi satu dari empat dollar.
eMarketer memprediksikan jumlah belanja iklan digital Indonesia akan mencapai Rp257 triliun pada 2019. Sementara, menurut PwC, jumlah pembelanjaan Indonesia untuk hiburan dan media memiliki Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate) sebesar 10,1 persen, lebih besar dari kebanyakan negara di Asia Pasifik. Peningkatan jumlah belanja dalam dua tahun ke depan akan didorong oleh segala bentuk periklanan digital. Flock percaya bahwa mereka bisa memanfaatkan kondisi pasar yang positif.
"Saya pikir, teknologi kami bukanlah hal utama yang akan membantu startup lokal, namun mereka akan memiliki kesempatan memiliki mitra untuk merancang kegiatan pemasaran kolaboratif antara perusahaan mereka dengan brand besar atau tokoh publik," lanjut Ivan.
"Kebanyakan startup membutuhkan brand awareness dengan budget terbatas. Dengan adanya seseorang yang bisa menangani kegiatan kolaborasi, kami bisa membuat biayanya lebih efektif," imbuhnya.
Wilson Cuaca, Managing Partner East Ventures, mengatakan, Flock akan menjadi enabler seiring bertambah banyaknya jumlah startup di Indonesia.
"Kami merasa Flock masuk ke dalam kategori 'enabler'. Seiring bertambah banyaknya jumlah startup di Indonesia, kategori ini akan menjadi lebih penting. Strategi pemasaran digital saat ini yang digunakan semua startup untuk mendapatkan pengguna mungkin tidak akan relevan lagi di masa depan. Startup nantinya akan mencapai titik ujung saat bertumbuh pesat. Kedepannya, mereka akan membutuhkan pendekatan kreatif dan berbeda untuk mendapatkan pengguna, mempertahankan pengguna tersebut, dan mengkomunikasikan nilai perusahaan. Ivan dan timnya memiliki posisi strategis untuk melakukan ini di Indonesia," terangnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH
Program pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndustri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya
Fenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
35 Startup ini Dorong Ekonomi Hijau, Berikut Daftarnya
Berikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.
Baca SelengkapnyaInvestasi Manufaktur Indonesia Melonjak Berkat Hal Ini
Kerap kali peraturan atau regulasi yang sudah diputuskan di level pusat tidak dapat dijalankan di level daerah karena alasan-alasan tertentu.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaPameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya
Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi
“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan
Baca Selengkapnya