Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

E-commerce tumbuh, tapi masih menyisakan persoalan

E-commerce tumbuh, tapi masih menyisakan persoalan Dewan Pengawas Asosiasi E-commerce Indonesia. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Perkembangan e-commerce di Indonesia dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal itu terbukti dari catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang menyatakan jika nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2014 mencapai angka 12 miliar dollar atau setara dengan Rp 150 triliun.

Kendati begitu, masih ada beberapa tantangan besar yang dialami e-commerce di Indonesia untuk lebih berkembang lagi. Menurut Dewan Pengawas Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Aulia E. Marinto, tantangan terbesar di e-commerce ini adalah soal payment dan logistik.

Untuk payment, persoalannya ada di rendahnya masyarakat Indonesia yang masih belum memiliki rekening bank. Sementara, untuk bisa melakukan transaksi melalui online, harus memiliki nomor rekening.

"Di Indonesia, tantangan terbesar itu soal payment, soalnya source nya berasal dari rekening. Maka, misalnya, kalau di Indonesia yang tidak punya rekening 100 juta orang, berarti yang hanya punya rekening yang bisa beli lewat online," ujarnya saat media briefing di Jakarta, Rabu (28/10).

Berdasarkan data dari World Bank pada tahun 2012, hanya ada 20 persen masyarakat Indonesia yang punya rekening perbankan dari seluruh total penduduk yang berjumlah saat itu 237 juta jiwa pada tahun yang sama.

Dia pun berpendapat, untuk mempercepat soal payment ini, setidaknya dibutuhkan payment yang datang dari bukan rekening perbankan, misalnya saja, wallet maupun bitcoin, atau cara-cara lain seperti melakukan pembayaran melalui Indomaret. Namun, hal itu masih menjadi pembicaraan.

Sementara itu, untuk persoalan logistik juga mengalami kendala kecepatan saat melakukan pengiriman. Sebagai contoh, kata dia, bagaimana barang yang dikirim dari Papua ke Aceh bisa sampai hanya dengan waktu sehari.

"Yang kedua itu logistik. Bisa gak Papua Aceh cuma sehari. Itu pekerjaan rumahnya industri logistik harus mau apa yang kita mau. Di Indonesia ini, kirim barang dari Papua ke Sulawesi, pakai pesawat komersial. Sedangkan kalau di luar negeri itu pakai pesawat sendiri," terangnya.

Bos dari Blanja.com itu pun mengakui persoalan yang paling pelik saat ini adalah dari sisi logistik.

"Kalau payment, source uangnya adalah di bank, industri bank itu udah dukung kita karena kan ada Bank Indonesia (BI). Yang kita punya pekerjaan rumah juga itu logistik. Coba mau ke mana kita kalau soal logistik ini?" terangnya.

(mdk/lar)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya

Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya

Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.

Baca Selengkapnya
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.

Baca Selengkapnya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.

Baca Selengkapnya
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online

Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online

50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya