Dorong Riset Farmasi, Daewoong Foundation dan ITB Akan Bangun DDS Research Institute
Merdeka.com - Daewoong Foundation (DF) meneken kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mendirikan DDS (Drug Delivery System) Research Institute ITB-DF.
DDS merupakan metode pemberian obat secara efisien ke area yang ditargetkan, seperti mengendalikan laju pelepasan obat. Teknologi yang meminimalkan efek samping obat dan memaksimalkan khasiat dan efektivitas
Melalui MoU ini, Daewoong Foundation dan ITB telah mengukuhkan kerja sama untuk mendirikan lembaga penelitian farmasi yang mutakhir, untuk meningkatkan penelitian farmasi dan menumbuhkan bakat penelitian di Indonesia.
Daewoong Foundation akan mendukung pendirian DDS Research Institute di lantai pertama gedung Sekolah Farmasi ITB. Yang mana ITB akan melakukan berbagai proyek penelitian farmasi melalui kerja sama terbuka. DDS Research Institute direncanakan rampung pada 2023 setelah pekerjaan renovasi dan konstruksi peralatan.
Peneliti biofarmasi di Indonesia sering melakukan penelitian bersama di luar negeri. Mereka punya kesulitan di Indonesia untuk melanjutkan penelitian dari luar negeri karena masalah infrastruktur, seperti kurangnya fasilitas dan peralatan penelitian farmasi dalam negeri.
Dengan mendukung pendirian DDS Research Institute, Daewoong Foundation berencana secara aktif mendukung para peneliti di bidang biofarmasi untuk melanjutkan dan mengembangkan penelitian mereka di Indonesia.
Selanjutnya, berbagai penelitian kolaborasi terbuka diharapkan dapat dilakukan dengan membuka fasilitas penelitian bagi mereka yang membutuhkan penelitian di bidang tersebut, seperti organisasi nirlaba, lembaga pemerintah, dan lembaga swasta.
Prof Reini Wirahadikusumah, Rektor ITB, mengatakan melalui DDS Research Institute yang didirikan bersama Daewoong Foundation, kami berharap para peneliti pascasarjana yang berbakat akan merasakan dan mempelajari sistem penelitian farmasi canggih Korea secara langsung.
"Kami menantikan hasil penelitian yang luar biasa dari fasilitas berteknologi tinggi yang dapat membawa industri biofarmasi Indonesia ke tingkat selanjutnya,” ujar Reini dalam keterangan resminya, kemarin.
Sebelumnya Daewoong Foundation juga mendukung pendirian Bioanalytical Laboratory UI-DF pada Agustus lalu.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaIDI Respons Janji Prabowo Bangun 300 Fakultas Kedokteran: Sangat-Sangat Berlebihan
IDI menegaskan, permasalahan utama di Indonesia yakni distribusi dokter yang tidak merata, bukan produksinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan
SIG memiliki fokus menciptakan program-program inovasi lingkungan dan sosial berdasarkan kebutuhan.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo Saling Dukung Program Menambah Jumlah Dokter di Indonesia
Anies dan Prabowo Saling Dukung Program Menambah Jumlah Dokter di Indonesia
Baca SelengkapnyaDeklarasi Dukungan, Para Dokter Indonesia Titipkan Ini Kepada Prabowo-Gibran
Batara menilai Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia dan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaUsai Dipecat BK, AWK Bisa Kembali Jadi Anggota DPD
AWK baru direkomendasikan dipecat, belum ada surat keputusan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDorong KIP Tepat Sasaran, Kaesang Dukung Generasi Muda Bisa Akses Pendidikan
PSI juga menyoroti tentang perbaikan layanan dalam BPJS Kesehatan dan upaya peningkatan kesejahteraan guru.
Baca SelengkapnyaKasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat
Ani menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca Selengkapnya