Merdeka.com - Direktur Utama BAKTI, Anang Latif bercerita awal ungkapan tol langit tercetus. Waktu itu di tahun 2019, dia bersama Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode 2014-2019 Rudiantara dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sedang mengunjungi Pulau Sangihe, Sulawesi Utara.

Di sana tengah berlangsung peresmian kantor pajak untuk pelayanan online. Ketika itu, Menkeu memberikan kata sambutan terkait dengan tema acara itu. Setelah selesai menyampaikan, mantan petinggi Bank Dunia ini memberikan kesempatan untuk bertanya kepada yang hadir saat itu.

"Nah di sela-sela itu, Chief RA (Menkominfo Rudiantara – red) secara spontan menyebut tol langit," kata dia saat diskusi di Forum Online Media Sila Bakti, Selasa (14/9).

Seusai acara, lanjut Anang, dia pun menanyakan arti dari ungkapan tol langit itu. Rudiantara pun menjawab bahwa maksud dari tol langit itu menggambarkan signal internet. Sesuatu yang tak bisa dijangkau tetapi bisa digunakan untuk berkomunikasi. Kecepatannya pun tak lambat. Dalam hal ini merujuk pada proyek Palapa Ring.

"Begitu selesai acara, Saya tanyakan ke Chief RA apa itu tol langit. Ini biar persepsi saya tidak berbeda dengan beliau. Istilah ini kemudian menjadi populer saat kampanye Pilpres Jokowi-Ma’aruf. Dan semakin viral ketika di keluarkan saat debat," jelasnya.

Tol Langit Integrasi

Kemkominfo dan BAKTI, kata Anang, saat ini sedang mempersiapkan penyatuan tol langit Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur. Harapannya, dengan adanya Palapa Ring Integrasi ini tidak ada lagi persoalan. Palapa Ring Integrasi ini, untuk memberikan keandalan pada jaringan jika salah satu jaringan ada yang terputus.

"Ini yang kami sekarang tingkatkan untuk jadi resilience (ketangguhan), misalnya terputus, itu tetap terhubung. Itu kenapa lahirnya konsep Palapa Ring Integrasi," kata Anang.

Untuk sumber pendanaannya, BAKTI mengkaui masih mencari. Diperkirakan butuh modal untuk merealisasikan palapa ring integrasi sebesar Rp 8,6 triliun. Disampaikan Anang, Palapa Ring Integrasi dijadwalkan dibangun mulai tahun depan dengan target pembangunan selama dua tahun alias rampung pada tahun 2023.