Didukung PANDI, Ini Enam Pemenang Anugerah Sastera Rancage 2021
Merdeka.com - Anugerah Sastera Rancagé ke-33 berhasil digelar secara daring pada akhir pekan lalu (31/1). Kegiatan tahunan Yayasan Kebudayaan Rancagé ini mendapat dukungan teknis Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Melsa.net asal Bandung.
Kegiatan anugerah sastra daerah ke-33 ini menghasilkan enam pemenang.
Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, menyambut baik sekali acara Anugerah Sastera Rancage tahun ini.
"PANDI akan terus siap untuk berkolaborasi dengan Yayasan Kebudayaan Rancage karena PANDI juga punya kegiatan bertajuk Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara. Kalau kita bicara aksara, tentu tidak bisa dilepaskan dari bahasa dan bahasa tidak bisa dilepaskan dari budaya," kata Yudho dalam keterangan persnya, Senin (2/1).
Keenam pemenang itu adalah Dadan Sutisna untuk kategori 'Sastera Sunda' dengan novel berjudul Sasalad, Supali Kasim (Sastera Jawa) lewat kumpulan puisi berjudul Sawiji Dina Sawiji Mangsa, dan Komang Berata (Sastera Bali) dengan kumpulan cerpen berjudul Nglekadang Mèmè.
Untuk Sastera Lampung dimenangi kumpulan puisi karya Elly Dharmawanti berjudul Dang Miwang Miku Ading, Sastera Madura lewat kumpulan Puisi Sagara Aeng Mata Ojan karya Lukman Hakim AG, dan terakhir Risnawati sebagai pemenang hadiah Samsudi dengan cerpen anak berjudul Pelesir Ka Basisir.
Untuk kali pertama, Anugerah Sastera Rancage tahun ini tanpa dihadiri sosok penggagasnya, budayawan Ajip Rosidi, karena tutup usia.
Secara daring, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim mengatakan, Kemendikbud RI menempatkan kemajuan bahasa sebagai program prioritas melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan atau Badan Bahasa.
"Secara konsisten kami menyelenggarakan program pelestarian bahasa daerah. Kami menyadari bahasa daerah yang selama ini terdata sebanyak 718 bahasa merupakan aset bangsa kita. Kelangsungan hidup bahasa tersebut akan sangat bergantung kepada para penutur dan masyarakat tuturnya," ujar Menteri Nadiem.
Tahun ini, lanjut menteri, Kemendikbud menargetkan ratusan karya sastra berbahasa daerah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, agar khasanah kekayaan nusantara dapat dikenal luas. Harapan kami, cara seperti ini akan merawat kebhinekaan dan menumbuhkan apresiasi serta gotong royong guna membangun negeri ini.
Digitalisasi Aksara-aksara Daerah
©2021 Merdeka.com
Sementara Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, menambahkan bahasa daerah menjadi bahan baku peristilahan dalam perkembangannya. Misalnya, mengambil dari bahasa daerah seperti bahasa Sunda untuk menjadi bagian dari bahasa Indonesia.
"Kadang-kadang di tingkat yang lebih kompleks bahasa daerah juga menjadi pertimbangan dalam menentukan tata bahasa dan tentu juga sebagai sarana pewarisan khasanah budaya, sebagai bagian penting dari bagian budaya nasional kita," ujarnya.
Dirjen mengaku antusias terhadap program PANDI yang menginisasi kegiatan digitalisasi aksara daerah di nusantara.
"Inilah bagian yang menurut saya penting dan memang kita lihat dalam keadaan sekarang, yang sangat pesat perkembangannya. Bahasa Indonesia mulai bersaing dengan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari di berbagai kalangan. Maka itu, kita membutuhkan solusi yang lebih permanen untuk menempatkan bahasa daerah di dalam kehidupan kita kembali," papar dirjen.
Erry Riyana Hardjapamekas, Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage, berharap pemerintah melalui Kemendikbud RI agar Anugerah Sastera Rancage ini dapat menjadi indikator untuk menempatkan bahasa daerah dalam kurikulum nasional. Setidaknya bagi bahasa-bahasa daerah yang hidup secara lisan dan tulisan.
"Selama ini posisi bahasa daerah berada dalam kurikulum lokal yang sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah daerah. Padahal bahasa daerah memiliki peran penting sebagai penggali kearifan lokal yang memperkuat kebudayaan nasional," pungkas Erry.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaRekrutmen Petugas Kesehatan Haji 2024 Gratis, Laporkan ke Nomor Ini Jika Ada Pungli
Proses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulu Pengamen Jalanan dan Bergaya Rambut Punk, Kini Sandy Sukses Jadi Prajurit TNI AL Bikin Bangga Orangtua
Dulunya ia merupakan seorang pengamen. Namun siapa sangka berkat kerja kerasnya, ia berhasil tumbuh menjadi sosok sukses sebagai anggota TNI AL.
Baca SelengkapnyaPeristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya40 Pantun-pantun Lucu yang Sangat Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana
Merdeka.com merangkum informasi tentang 40 pantun-pantun lucuyang sangat menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana.
Baca SelengkapnyaSiapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah
45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.
Baca Selengkapnya