Diduga baterai 'overheat,' iPhone 6 meledak di pesawat menuju Hawaii
Merdeka.com - Selasa minggu lalu dilaporkan bahwa sebuah perangkat iPhone meledak di sebuah pesawat. Baterai lithium-ion diduga sebagai penyebab meledaknya sebuah perangkat smartphone.
Dilansir dari Phone Arena (20/3), seseorang bernama Anna Crail, berada di dalam pesawat Alaska Air yang berangkat dari Bellingham, Washington, menuju Hawaii. Crail yang sedang menonton film di pesawat, tiba-tiba terkejut ketika iPhone 6 miliknya tiba-tiba memercikkan api. Seketika, sebuah api sebesar 20 centimeter muncul dari iPhone tersebut. Api yang besar tersebut berusaha dimatikan dengan cara mendorongnya ke kursi penumpang lain, yang justru membuat api menjalar lebih besar.
Menurut pengakuan Crail, dia sudah pesimis kalau pesawat ini akan selamat. Dia berpikiran api dari smartphone miliknya dapat mengirim dia dan 162 penumpang yang lain ke laut pasifik.
Meski demikian, akhirnya api dapat dipadamkan oleh para pramugari dan pesawat mendarat dengan selamat. Hal ini menandai pertama kalinya sebuah iPhone meledak di pesawat.
iPhone 6 meledak di pesawat © gizmodo.comInilah mengapa bandara punya regulasi ketat terkait pembawaan smartphone di pesawat. Baterai lithium-ion tertentu, dapat meledak jika terkena panas. Menurut pakar penerbangan John Nance, untuk mengurangi resiko, membawa smartphone ke pesawat haruslah diset ke mode terbang. Hal ini akan menghindarkan smartphone untuk mencari sinyal, yang tentu dapat menaikkan temperatur baterai.
Berdasarkan insiden ini, Federal Communication Commisions maupun Apple tak ada yang berkomentar.
Hal ini bukanlah kali pertama terjadi. Sebelumnya, di 2014 lalu di penerbangan dari Tel-Aviv Israel ke Praha Republik Ceko, sebuah iPhone 5 dilaporkan mengeluarkan asap. Setelah menunda untuk terbang, akhirnya pesawat tersebut diperbolehkan terbang.
Baterai lithium-ion memang punya potensi meledak jika diisi daya terlalu lama atau terkena paparan panas yang tinggi. Tercatat berbagai kasus ledakan baterai (non-penerbangan) telah terjadi, dan korban jiwa juga telah berjatuhan.
Meski demikian, belum pernah ada ledakan baterai di pesawat. Hal ini dikarenakan tindakan preventif yang telah dilakukan maskapai. Boeing bahkan pernah menyimpan pesawat 787 Dreamliner keluaran mereka, karena terbukti mampu membuat baterai yang disimpan di bagasi overheat.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak faktor mengapa iPhone yang terjatuh dari ketinggian 16 ribu kaki masih dalam kondisi menyala.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan yang mencolok pada dua jenis baterai mobil listrik terkait keamanannya.
Baca SelengkapnyaLebih cepat dibandingkan baterai apa pun yang ada di pasaran saat ini, terutama jika menyangkut baterai kendaraan listrik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada rahasia yang ditemukan agar baterai berbahan dasar air mampu bekerja.
Baca SelengkapnyaMobil yang mengalami kondisi overheat merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para pemilik mobil, terutama bagi yang kurang memperhatikan perawatannya.
Baca SelengkapnyaBaterai ini diciptakan perusahaan start up, Betavolt.
Baca SelengkapnyaPengguna disarankan untuk membaca dan memahami ketentuan tersebut sebelum bepergian agar tidak mengalami kendala di bandara.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tanda-tanda bahaya baterai HP dan laptop bisa menimbulkan ledakan.
Baca SelengkapnyaStartup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca Selengkapnya