Di 2020, ponsel lebih diminati daripada listrik

Merdeka.com - Jika dilihat dari urgensinya, listrik adalah kebutuhan primer. Karena bagaimana kehidupan kita bisa terfasilitasi jika tidak ada listrik? Namun faktanya, masyarakat lebih memilih memiliki ponsel daripada instalasi listrik.

Dilansir dari Cnet (04/02), pada tahun 2020, 5,4 miliar orang di dunia akan memiliki smartphone. Data ini diprediksi oleh Cisco dalam laporan tahunannya tentang perkembangan teknologi. Jika dibandingkan dengan aspek lain, Cisco mencatat bahwa sebanyak 5,3 miliar orang akan memiliki instalasi listrik, 3,5 miliar akan mempunyai sumber air bersih, dan 2,8 miliar mobil akan beredar di jalan raya.

Jadi setidaknya pemilik smartphone akan berjumlah 100 juta orang lebih banyak daripada pemilik instalasi listrik. Meski sulit dibayangkan bagaimana cara orang memiliki smartphone tanpa mengecas, ternyata faktanya memiliki rumah dengan instalasi listrik tentu bukan hal yang urgen lagi di negara maju. Faktor tingginya harga jadi salah satu alasannya.

Menurut catatan Cisco juga, di tahun 2020 perkembangan traffic data mobile akan mencapai 366,8 exabytes. Angka itu setara dengan 81 triliun foto Instagram, dan 7 triliun klip YouTube.

Hal ini jadi indikator bahwa kebutuhan akan smartphone jadi kebutuhan yang mendesak. Sementara kebutuhan untuk memiliki rumah yang terpasang instalasi listrik, justru adalah kebutuhan yang tidak begitu mendesak.

Tak bisa dipungkiri, kebutuhan masyarakat terhadap informasi terbaru memang lebih mudah teraktualisasi melalui smartphone. Biaya yang dikeluarkan pun cukup murah, jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak memiliki smartphone. Selain itu, pola pikir masyarakat yang sudah fleksibel dalam hal kepemilikan rumah, menjadikan kebutuhan akan instalasi listrik pun akan berkurang.