Dampak Covid-19 di Perusahaan Rintisan, Ratusan Startup Lakukan PHK Massal
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 telah memukul banyak sektor usaha di dunia, tak terkecuali perusahaan rintisan (startup) yang menjadi anak emas di era ekonomi digital saat ini.
Ratusan startup tak bisa menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat resesi ekonomi selama pandemi Covid-19 ini.
Kementerian Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan jumlah pengangguran meningkat di lima pekan terakhir menjadi 26,4 juta pekerja.Sayangnya, belum ada data detail PHK di startup Indonesia.
Dikutip dari Crunchbase.com, jumlah tersebut memang menurun sekitar 810 ribu dari pekan sebelumnya. Namun, hampir semua pekerjaan hilang di seluruh negeri dan berbagai sektor bisnis, sebagaimana dilaporkan CNBC.
Per 21 April lalu, total ada 280 startup telah melakukan PHK sebanyak 21.609 pekerja, sejak virus Corona ditetapkan WHO sebagai pandemi pada bulan lalu (Maret).
Menurut Roger Lee, Eksekutif di startup Human Interest yang menghimpun data PHK startup, mengatakan PHK memang cenderung menurun belakangan ini, tapi PHK di startup diperkirakan masih berlanjut di masa mendatang.
"Ketika PHK di startup melambat sementara selama dua pekan ini, tampaknya secara umum pengangguran baru menurun memang. Namun, penurunan itu masih sedikit, tetap masih banyak orang yang di-PHK," ujar Lee.
Sebagai gambaran, periode 11 Maret-21 April, 280 startup melakukan PHK sebanyak 21.609 pekerja. Jumlah ini naik 21,1 persen dari periode sebelumnya yang tercatat 245 startup mem-PHK 17.844 pekerja.
San Francisco dan New York
Berdasarkan kota, startup di kawasan internasional San Francisco Bay Area tercatat banyak melakukan PHK, seperti Houzz, Opendoor, Zume, Carta, dan VSCO. Jumlahnya lebih dari 6.000 pekerja.
Juga startup di kota-kota besar seperti New York (3.000 pekerja), Los Angeles (1.700), Boston (2.300), Miami (1.000), dan Austin (500).
Startup Makanan Terbanyak mem-PHK
©2016 Merdeka.com
Merujuk pada Layoffs.fyi, sektor usaha startup yang paling terdampak alias banyak melakukan PHK adalah sektor industri makanan dengan jumlah lebih 3.000 pekerja kena PHK.
Sektor consumer services di perinkkat kedua dengan 2.200 pekerja, real estat 2.100 pekerja, keuangan (2.000), travel (1.900), transportasi (1.500), ritel (1.500), fitness (1.500), pemasaran (1.500), logistik (860), rekrutmen (850), media (500), kesehatan (300), dan lain-lain.
Menurut Lee, sejauh ini startup yang sudah mencapai pendanaan seri B dan C paling banyak melalukan PHK. Sementara startup seri A di bawah keduanya.
"Mungkin karena startup di dua tahapan itu sudah memiliki produk di pasar dan mendapat uang dari pertumbuhan skala usahanya. Covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan yang cepat dan dramatis bagi banyak startup terutama yaang memiliki model bisnis transaksional," pungkas Lee.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu
Dia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaGagal Jadi PNS, Pria 31 Tahun Ini Nekat Bangun Start-up Modal Rp500.000 dan Kini Beromzet Rp100 Juta
Awalnya, Hilmi mencoba melamar program pemerintahan seperti PPPK, PNS, hingga pendamping desa PKH. Namun semuanya gagal.
Baca Selengkapnya