Daftar Pekerjaan yang Rentan Direbut ChatGPT Menurut Ilmuwan

Kamis, 2 Februari 2023 16:21 Reporter : Merdeka
Daftar Pekerjaan yang Rentan Direbut ChatGPT Menurut Ilmuwan Ilustrasi pekerja. Shutterstock/wissanustock

Merdeka.com - Pengcheng Shi, Dekan Fakultas Komputer dan Ilmu Informasi dari Rochester Institute of Technology, Amerika Serikat mengatakan kecerdasan buatan atau artificial Intelligence (AI) diproyeksikan bakal menggantikan pekerjaan kaum kerah putih.

"Saya rasa tidak ada yang bisa menghentikan itu. Ini bukan serigala yang menangis tetapi justru serigala ada di depan pintu," kata dia seperti dilaporkan NYPost, Kamis (2/1).

Ia melanjutkan, mulai dari sektor keuangan, perawatan kesehatan, penerbitan, dan sejumlah industri rentan tergoyah AI. Namun seiring kemajuan kecerdasan buatan yang mencengangkan di masa depan, dia menyatakan bahwa manusia akan belajar bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut.

Kini, AI pun sudah meningkatkan bidang tertentu, terutama setelah rilis ChatGPT. Chatbot cerdas yang dirilis pada November 2022, bisa digunakan secara gratis oleh masyarakat luas. Terlepas itu, berikut adalah pekerjaan yang rentan digantikan oleh ChatGPT, menurut NYPost:

Pendidikan
Seperti yang sudah terjadi sekarang, ChatGPT saat ini dilarang di sekolah-sekolah di New York, Amerika Serikat. Menurut Shi, Alat tersebut kemungkinan akan paling efektif di tingkat sekolah menengah atau atas, karena di kelas-kelas itu memperkuat keterampilan yang sudah ada di sekolah dasar.

Keuangan
Shi mengungkapkan di masa mendatang, banyak pekerjaan untuk mengurus keuangan akan dipangkas di tahun-tahun mendatang, karena bot seperti ChatGPT akan terus berevolusi menjadi lebih baik.

"Saya berpikir bahwa ini akan berdampak pula pada sisi perdagangan, bahkan tidak menutup kemungkinan perbankan. ChatGPT akan bisa melakukan pekerjaan ini jauh lebih cepat," jelasnya.

Meski begitu, Shi meyakini bagaimanapun, keputusan keuangan dan ekonomi yang penting kemungkinan besar akan selalu berada di tangan manusia, bukan robot.

2 dari 2 halaman

Perekayasa Perangkat Lunak
Menurut Chinmay Hegde, seorang ilmuwan sekaligus asisten profesor komputer dari Universitas New York mengatakan, para perancang dan insinyur perangkat lunak yang bertanggung jawab untuk pengkodean yang relatif sederhana berisiko menjadi usang.

"Saya khawatir dengan orang-orang seperti itu. Sekarang saya dapat meminta ChatGPT untuk membuat situs web untuk saya. Jadi, semua jenis orang yang pekerjaan rutinnya melakukan ini untuk saya tidak lagi diperlukan," ungkap Hegde.

Hal senada juga disampaikan Shi. Shi mengatakan, pekerjaan desain perangkat lunak yang relatif tidak rumit akan menjadi masa lalu pada tahun 2026 atau bahkan lebih cepat.

Desain Grafis
Pada 2021, pengembang ChatGPT OpenAI meluncurkan model AI serupa bernama Dall-E. Bukan teks sebagai output, namun gambar merupakan hasil akhirnya. Gambar yang dihasilkan disesuaikan dengan petunjuk yang dibuat oleh penggunanya hanya melalui teks. Seiring dengan doppelganger seperti Craiyon, Stable Diffusion, dan Midjourney, alat tersebut menjadi ancaman bagi banyak orang di industri desain grafis dan kreatif.

"Sebelumnya, Anda akan meminta fotografer atau desainer grafis untuk membuat gambar Itu sesuatu yang sangat, sangat masuk akal otomatis rentan dengan menggunakan teknologi yang mirip dengan ChatGPT itu," kata Hegde.

Meski begitu, AI tetap akan bermasalah dengan hak cipta sebuah desain. Pasalnya, ada kasus di mana Getty Images mengumumkan tindakan hukum terhadap Stability AI yang mengklaim bahwa program tersebut secara tidak sah menyalin dan memproses jutaan gambar yang dilindungi oleh hak cipta. Stability AI adalah perusahaan induk Stable Diffusion.

Jurnalistik
Jurnalistik pun tak luput rentan dari kecerdasan buatan. CNET, salah satu situs berita teknologi dan keuangan, telah menggunakan AI untuk berita-berita mudah. Namun karena hal etis dan ‘dicemooh’ publik, akhirnya untuk sementara cara tersebut dihentikan.

"Menyalin pengeditan tentu saja merupakan sesuatu yang sangat bagus. Meringkas, membuat artikel ringkas dan hal-hal semacam itu, tentu saja melakukan pekerjaan yang sangat bagus," kata Hegde.

Namun ada kekurangan dari ChatGPT yang dianggap Hegde sebagai penyelamat bagi para reporter dan copy editor. Kelemahan ChatGPT itu ialah ketidakmampuan alat untuk memeriksa fakta secara benar.

"Anda bisa memintanya untuk memberikan esai, untuk menghasilkan cerita dengan kutipan, tetapi lebih sering daripada tidak, kutipan itu hanya dibuat-buat. Itu adalah kegagalan ChatGPT yang diketahui dan sejujurnya kami tidak tahu cara memperbaikinya," ungkap dia.

[faz]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini