Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEO Google tinggalkan liburan gara-gara memo menghebohkan

CEO Google tinggalkan liburan gara-gara memo menghebohkan Ilustrasi Google. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Merdeka.com - CEO Google, Sundar Pichai harus rela meninggalkan liburannya bersama keluarga. Kerelaannya meninggalkan waktu bersama keluarganya, lantaran di tubuh internal Google terjadi polemik. Polemik itu memicu perdebatan panas di kalangan mereka. Pangkal persoalan itu adalah memo dari seorang karyawan Google, James Damore.

Damore menulis memo sebanyak 10 halaman tentang gender. Dilaporkan Fortune, Selasa (8/9), dalam memo itu dia yang notabene karyawan di divisi IT mengritik karena Google menerapkan kebergaman dan menghubungkan ketidakseimbangan gender di industri teknologi.

"Distribusi preferensi dan kemampuan pria dan wanita berbeda sebagian karena penyebab biologis dan perbedaan ini dapat menjelaskan mengapa kita tidak melihat keterwakilan wanita yang sama dalam teknologi dan kepemimpinan," tulis Damore dalam memo tersebut minggu lalu.

Gara-gara memonya itu, Damore pun mendapatkan sanksi tegas yakni pemecatan karena dianggap menyuburkan perbedaan stereotype gender. Surat pemecatan itu telah ia terima pada Senin awal pekan ini dan kemudian menjadi pembicaraan yang panas di internal mereka. Maka, mau tak mau Pichai harus kembali untuk meredam gejolak di tubuh perusahaan raksasa internet itu.

Sebelumnya, Pichai telah menuliskan memo kepada para karyawan saat beredarnya tulisan panjang dari Damore. Dalam memo Pichai disebut bahwa pernyataan Damore dalam tulisannya, melanggar pedoman perilaku dan lintas batas dengan memajukan stereotip gender yang merugikan di tempat kerja.

“Hal ini bertentangan dengan nilai dasar dan code of conduct kita, yang mengharapkan setiap karyawan Google untuk melakukan yang terbaik untuk menciptakan budaya tempat kerja yang bebas dari pelecehan, intimidasi, bias dan diskriminasi yang tidak sah,” tulis Pichai.

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Google Berencana PHK Karyawan Lagi

Google Berencana PHK Karyawan Lagi

Google terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan

Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan

Perubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.

Baca Selengkapnya
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks

Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks

Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kelakar Cak Imin soal SGIE: Saya Cek Google Ternyata Sego Goreng Iwak Endog

Kelakar Cak Imin soal SGIE: Saya Cek Google Ternyata Sego Goreng Iwak Endog

Cak Imin pun tak ingin mempersoalkan soal pertanyaan singkatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan Karyawan ke Polisi, Dirut Garuda Indonesia Beri Penjelasan Begini

Dilaporkan Karyawan ke Polisi, Dirut Garuda Indonesia Beri Penjelasan Begini

Irfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.

Baca Selengkapnya
Gibran Respons Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Jernihkan Suasana

Gibran Respons Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Jernihkan Suasana

Gibran menilai pertemuan tersebut merupakan langkah baik yang dilakukan oleh para petinggi partai untuk menjaga silaturahmi dan komunikasi.

Baca Selengkapnya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya