CEO Binance Umumkan Konversi Dana Pemulihan dari BUSD ke "Kripto Asli"

Merdeka.com - Akibat tiga bank besar ramah aset kripto "runtuh", CEO Binance mengatakan ada "perubahan" stablecoin dan bank baru-baru ini, yakni dana pemulihan perusahaan ini akan dikonversikan dari BUSD ke mata uang kripto asli, misalnya bitcoin.
Sebelumnya tiga bank besar yang ramah kripto; Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank bangkrut, sehingga menyebabkan stablecoin USD coin jatuh hingga ke level US$ 0,87 dari patoknya yang US$ 1.
Akibatnya timbul kekhawatiran yang memuncak seputar stablecoin.
Maka itu, Co-Founder dan CEO Binance Changpeng “CZ” Zhao, mengunggah twit pada 13 Maret lalu. Dalam kicauannya, dia mengatakan ada “perubahan stablecoin dan bank,” Binance akan mengonversi dana US$ 1 miliar yang tersisa dalam Inisiatif Pemulihan Industri yang dimilikinya ke “kripto asli.”
Mata uang kripto asli yang ada dalam daftar CZ mencakup bitcoin. Dia kemudian menautkan kicauannya ke ID hash transaksi BTC dan ETH tersebut.
"Hanya dibutuhkan waktu 15 detik untuk memindahkan US$ 980 juta dengan biaya transaksi US$ 1,98," tulisnya seperti dikutip dari cointelegraph.com, baru-baru ini.
Menanggapi langkah co-founder Binance tersebut, publik kripto di Twitter bereaksi yang beragam.
Sebagian memuji keputusan tersebut dan mengusulkan saran penggunaan mata uang lain untuk mematok stablecoin.
Namun, sebagian khalayak mempertanyakan langkah penjualan stablecoin Binance USD dan konversi dana tersebut menjadi aset yang lebih "fluktuatif".
Pada 10 Maret lalu, Circle, yaitu perusahaan di balik USDC, menyatakan perusahaan tersebut memiliki sekitar US$ 3,3 miliar yang terikat pada SVB yang tengah kolaps tersebut, sehingga menyebabkan peristiwa depegging awal tersebut.
Namun, pada 13 Maret, USDC telah bangkit kembali mendekati patoknya, yaitu US$ 1 dari saat ini berkisar US$ 0,99.
Circle juga memiliki sejumlah dana cadangan rahasia yang tertahan di Silvergate, yaitu bank ramah kripto lain di Amerika Serikat dan kini bangkrut. Ketidakstabilan di sekitar USDC menyebabkan efek domino pada stablecoin lain. Sebut saja Dai, USDD, dan FRAX.
Sejak peristiwa tersebut, mulai 10 Maret, dunia kripto dilanda kekhawatiran tentang hal yang akan terjadi selanjutnya.
Para pengguna Twitter mengatakan bahwa "sudah tidak ada lagi bank yang menyokong perusahaan-perusahaan kripto."
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Transaksi kripto di Indonesia Tembus Rp10,4 Triliun, Jumlah Pelanggan Naik 466.000 Tiap Bulan
Jika ditotal dari Januari-Agustus 2023, total nilai transaksi aset kripto sebesar Rp86,45 triliun.
Baca Selengkapnya

Binance Kena Denda Terbesar Sepanjang Sejarah, Begini Dampaknya ke Pasar Kripto
Dampak dari maraknya kasus ini juga terlihat dalam penurunan pasar kripto secara menyeluruh dalam 24 jam.
Baca Selengkapnya

Harga Kripto Etherium Diprediksi Bakal Terus Melonjak, Kebijakan Ini Pemicunya
Sebagai pelaku industri kripto, hadirnya spot berjangka ETF berbasis Ethereum akan memberikan dampak positif pada harga aset kripto, terutama ETH.
Baca Selengkapnya

Didakwa Pencucian Uang, Bos Binance Punya Kekayaan Hingga Rp233,8 Triliun
Forbes meyakini jika Changpeng memiliki aset lainnya yang bernilai miliaran dolar.
Baca Selengkapnya

Mengenal Meme Coin, Jenis Aset Kripto Nilai Kapitalisasi Pasar Tembus Rp285 Triliun
Tak hanya Amerika Serikat, tren meme coin di India pun juga sedang meningkat dengan bunga meme coin sebesar 20,3 persen.
Baca Selengkapnya

Harga Bitcoin Tembus Rp548 Juta, Ternyata Ini Pemicunya
Para investor atau trader disarankan untuk melakukan investasi secara disiplin dan rutin dengan teknik cicil dollar cost averaging (DCA).
Baca Selengkapnya

Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca Selengkapnya