Bukan Sekadar Istirahat, 5 Hal Menakjubkan yang Terjadi di Dalam Tubuh saat Kamu Tidur
Tidur bukan sekadar istirahat; tubuh kita menjalani proses penting yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan saat terlelap.

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang sering kali diabaikan. Namun, saat kita terlelap, tubuh kita tidak hanya beristirahat, tetapi juga menjalani serangkaian proses penting yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan.
Proses-proses ini melibatkan berbagai perubahan fisiologis yang krusial bagi pemulihan dan regenerasi tubuh.Saat tidur, detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah kita mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan ini memberikan kesempatan bagi jantung dan pembuluh darah untuk beristirahat dan memperbaiki diri.
Selain itu, suhu tubuh juga turun sekitar 1-2 derajat Fahrenheit, yang membantu kita tidur lebih nyenyak. Tubuh kita juga melakukan pembersihan dan perbaikan. Selama tidur, tubuh membersihkan racun dan memperbaiki sel-sel yang rusak, menjaga kesehatan organ-organ dalam serta sistem kekebalan tubuh. Otak pun aktif memproses informasi yang didapat sepanjang hari, mengkonsolidasikan ingatan jangka panjang, dan membuang informasi yang tidak penting.
Proses Tidur dan Siklus Tidur
Kita mengalami dua jenis tidur utama, yaitu Non-REM dan REM. Tidur Non-REM ditandai dengan perlambatan fungsi tubuh dan otak yang kurang responsif terhadap dunia luar.
Sebaliknya, tidur REM, di mana kita bermimpi, ditandai dengan peningkatan aktivitas otak serta perubahan pada detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Suhu tubuh juga mencapai titik terendah sekitar dua jam sebelum kita bangun.
Siklus tidur ini sangat penting karena memberikan kesempatan bagi tubuh untuk melakukan berbagai proses pemulihan. Tidur REM, khususnya, memiliki peran kunci dalam pembelajaran dan konsolidasi memori. Aktivitas otak selama fase ini membantu kita mengingat informasi yang telah dipelajari dan mengatur emosi yang dialami sepanjang hari.
Berikut adalah lima hal menakjubkan yang terjadi pada tubuh saat kita terlelap:
Penurunan Suhu Tubuh
Sebelum tidur, suhu inti tubuh mulai menurun. Penurunan ini memicu pelepasan hormon melatonin oleh otak, yang mengatur ritme sirkadian dan memberi sinyal bahwa sudah waktunya tidur. Selama fase tidur REM (Rapid Eye Movement), tubuh kehilangan sebagian kemampuannya untuk mengatur suhu, sehingga suhu tubuh bisa menurun lebih lanjut.
Penurunan Detak Jantung dan Tekanan Darah
Saat tidur, sistem kardiovaskular kita beristirahat. Detak jantung dan tekanan darah menurun, memberikan waktu bagi jantung dan pembuluh darah untuk memulihkan diri. Penurunan sementara ini penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Paralisis Otot Sementara
Selama fase tidur REM, otak mengirim sinyal yang menyebabkan otot-otot tubuh mengalami atonia, yaitu kondisi lumpuh sementara. Hal ini mencegah kita melakukan gerakan fisik yang tidak diinginkan saat bermimpi, sehingga melindungi diri dari potensi cedera.
Pelepasan Hormon Pertumbuhan
Tidur nyenyak, terutama selama fase tidur dalam (deep sleep), merangsang pelepasan hormon pertumbuhan. Hormon ini berperan dalam perbaikan dan pertumbuhan jaringan, termasuk otot dan tulang, serta membantu proses penyembuhan dan regenerasi sel.
Penguatan Sistem Kekebalan Tubuh
Selama tidur, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih aktif. Tubuh memproduksi sitokin, protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan. Tidur yang cukup memastikan sistem imun bekerja optimal, sehingga kita lebih tahan terhadap penyakit.