Merdeka.com - Pasca ramai perbedaan tarif internet Telkomsel yang berdasarkan pada zonasi, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengharapkan agar pihak Telkomsel mau menurunkan disparitas tarif internet untuk wilayah Timur dan Barat Indonesia. Hal itu juga pernah ditegaskan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara.

"Biaya operasional yang dibutuhkan membangun dan memelihara infrastruktur yang dimiliki operator di tiap wilayah kan memang beda, cuma kita harapkan disparitas tiap zona memang tidak terlalu tinggi,” ujar Chief RA, sapaan akrab Rudiantara pada akhir Juli lalu.

Bahkan pihaknya mengatakan, memberikan waktu seminggu bagi Telkomsel untuk menghitung ulang tarifnya tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, hingga saat ini belum ada kabar dari penghitungan tersebut.

Meski begitu, menurut anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), I Ketut Prihadi, mengatakan bahwa bulan September ini sudah ditentukan harga tarif internet Telkomsel yang baru.

"Untuk tarif internet, BRTI sudah mendiskusikannya dengan Telkomsel, dan diharapkan pada awal September 2015 ini akan ada perubahan tarif di zona-zona tersebut, sehingga disparitasnya tidak terlalu tinggi antara zona yang paling rendah dengan zona yang paling tinggi," ujar I Ketut Prihadi kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (18/8).

Sayangnya, dia tidak menyebutkan juga secara detail penurunannya lantaran pihak Telkomsel belum merincinya.

"Untuk detail penurunan harganya, Telkomsel belum merincinya," tambah I Ketut Prihadi.

I Ketut juga mengatakan, hanya saja menurut pihak Telkomsel, disparitas tarif yang paling rendah dan yang paling tinggi berkisar 60 persen.

"Jadi misalnya yang paling murah Rp 60 ribu maka yang paling mahal adalah sekitar Rp 96 ribu. Tetapi ini hanya contoh saja ya, detailnya akan dihitung terlebih dahulu oleh Telkomsel," lanjutnya.