Bos Go-Jek soal IPO: Kami serius!

Merdeka.com - Layanan aplikasi on demand, Go-Jek, mendambakan kelak bisa melantai di bursa efek Indonesia (BEI). Dengan nantinya dapat melantai di BEI, maka seluruh masyarakat Indonesia bahkan pengemudi Go-Jek memiliki kesempatan mempunyai saham. Hal itu dikatakan oleh Andre Soelistyo, President Go-Jek.

"Kami di Go-Jek pun tentu saja mendambakan untuk bisa terdaftar di BEI. Sebab ini akan menjadi kebanggaan kami untuk bisa melantai di sini, sehingga masyarakat Indonesia termasuk mitra-mitra pengemudi kami bisa ikut memiliki saham Go-Jek," kata dia dalam keterangan pers saat bertemu dengan eksekutif BEI, Senin (5/2), kemarin.

Meski begitu, Andre menyatakan belum ada rencana spesifik kapan waktu yang tepat perusahaan pimpinannya itu masuk ke dalam daftar BEI. Hanya saja, ia mengutarakan keseriusannya untuk bisa mewujudkan rencana tersebut.

"Yang pasti, kami sangat serius dalam hal ini," jelas dia.

Di sisi lain, dalam pertemuannya itu, ia melihat bahwa BEI telah menyiapkan berbagai pendekatan yang dapat membantu perusahaan startup teknologi digital untuk melakukan upaya Initial Public Offering (IPO) di tengah kondisi dinamis perkembangan sektor teknologi.

"BEI menjelaskan mengenai kondisi pasar modal Indonesia saat ini dan berdiskusi mengenai bagaimana BEI dapat mendukung lebih banyak perusahaan teknologi dan startup Indonesia untuk go public," terangnya.

Go-Jek merupakan perusahaan rintisan digital yang didirikan oleh Nadiem Makarim pada 2010. Kemudian di tahun 2015, nama Go-Jek mulai melambung berkat layanannya yang membantu masyarakat. Pelan tapi pasti, Go-Jek tak hanya aplikasi untuk ojek online saja, namun juga merambah ke semua kebutuhan masyarakat mulai dari pesan makanan hingga melakukan pembayaran PLN sampai BPJS.