Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisakah Indonesia Buat ChatGPT seperti OpenAI? Ini Jawaban Kominfo dan BRIN

Bisakah Indonesia Buat ChatGPT seperti OpenAI? Ini Jawaban Kominfo dan BRIN Ilustrasi ChatGPT. ©REUTERS

Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) dan Korika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sepakat untuk mengembangkan Natural Language Processing (NLP) Artificial Intelligence. Tujuan utamanya untuk menangani konten hoaks di dunia digital.

Namun, apakah pengembangan NLP ini bisa diteruskan untuk membuat ChatGPT versi Indonesia?

Perlu diketahui, NLP merupakan kemampuan program komputer untuk bisa memahami bahasa manusia baik secara lisan maupun tertulis atau sebagai bahasa alami. Untuk bisa membuat model dasar seperti ChatGPT, tentu butuh pengembangan lebih lanjut lagi.

Seperti model dasar yang digunakan ChatGPT adalah GPT-3 dan yang terbaru GPT-4. Model dasar ini disebut sebagai Large-Language Models (LLMs). LLMs sendiri merupakan perwujudan dari pengembangan NLP.

Menurut Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kominfo, Semuel A. Pangerapan, pengembangan NLP merupakan dasar yang nantinya bisa digunakan oleh siapapun sebagai big data analytic.

"Harapannya jadi platform, jadi siapapun bisa pakai NLP ini. Gak tahu kalau ke depannya Korika mau buat ChatGPT dengan basic teknologi NLP ini. Dengan ini bisa jadi kita bikin ChatGPT versi Indonesia," kata pria yang akrab disapa Semmy ini saat konferensi pers kerja sama Kominfo dengan BRIN di Jakarta belum lama ini, Sabtu (15/4).

Sementara Ketua Umum Korika-BRIN, Hammam Riza mengakui bahwa untuk membuat platform seperti ChatGPT tidaklah mudah. Sebab membutuhkan infrastruktur seperti super komputer yang besar dan sumber daya untuk mendukung terwujudnya ChatGPT seperti milik OpenAI.

"Jadi memang cita-cita membangun LLMs seperti ChatGPT, kita akui masih jauh. Karena itu membutuhkan infrastruktur besar dan kemampuan untuk memahami hal itu," ungkap Hammam.

Hanya saja, Hammam tak menutup kemungkinan bila suatu saat nanti bisa dikembangkan ChatGPT khusus Bahasa Indonesia. Hal ini memungkinkan dengan data-data yang dimililki saat ini.

"Data kita barangkali tidak sebesar openAI, tapi kita bisa mengembangkan LLMs bahasa Indonesia, itu masih memungkinkan dengan data yang ada," ungkap dia.

(mdk/faz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya
GPT-5 Bakal Dirilis, Ini Keunggulannya

GPT-5 Bakal Dirilis, Ini Keunggulannya

Model AI generatif ini akan menjadi penerus dari GPT-4 yang telah diluncurkan di tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis

Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis

Prabowo Sindir Orang Pintar Kritik Program Makan Gratis

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkominfo Proyeksikan Nilai Ekonomi dari Kontribusi AI di Indonesia, Segini Angkanya

Menkominfo Proyeksikan Nilai Ekonomi dari Kontribusi AI di Indonesia, Segini Angkanya

Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kata Cak Imin soal Debat Terakhir: Pak Prabowo & Pak Ganjar Sudah Bergeser Setuju Perubahan

Kata Cak Imin soal Debat Terakhir: Pak Prabowo & Pak Ganjar Sudah Bergeser Setuju Perubahan

Adapun tema debat soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.

Baca Selengkapnya
Gibran Respons Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Jernihkan Suasana

Gibran Respons Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Jernihkan Suasana

Gibran menilai pertemuan tersebut merupakan langkah baik yang dilakukan oleh para petinggi partai untuk menjaga silaturahmi dan komunikasi.

Baca Selengkapnya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya