Berbasis Wi-Fi BRIsat, BRI gunakan 'mesin gesek' untuk majukan UMKM
Merdeka.com - Komitmen BRI untuk menjangkau yang belum terjangkau dan melayani yang belum terlayani, menjadi sebuah 'dorongan' awal dikerjakannya proyek BRIsat. Dengan meluncurkan satelit milik sendiri ke luar angkasa, BRI akan mampu meningkatkan kapasitas layanan dan transaksi, hingga ke pelosok desa sekalipun.
Sebuah hal yang menjadi fokus utama BRI dalam memberikan layanan perbankan, adalah layanan tambahan bagi nasabah pelaku UMKM agar bisa menikmati akses finansial dan akses jaringan informasi yang sama seperti di kota. Dengan ini, akses internet yang merupakan akses utama jaringan informasi, bisa dinikmati semua nasabah yang ada di unit BRI.
Bagaimana cara efektif yang dilakukan BRI untuk menopang perekonomian? Dengan adanya satelit, fasilitas yang diperoleh UMKM di pasar akan sama lengkapnya dengan yang diperoleh di kota besar. Salah satu fasilitasnya adalah EDC berbasis Wifi, yang dikhususkan untuk UMKM.
Mesin EDC adalah sebuah mesin yang seringkali kita temui, apalagi kita adalah seseorang yang hobi berbelanja dengan menggunakan kartu ATM saja. Adapun kepanjangan EDC adalah Electronic Data Capture, atau sering dikenal sebagai mesin gesek. Biasanya, penggunaan mesin EDC ini memerlukan sebuah line telepon, atau menggunakan SIM-card untuk akses internet yang diperlukan untuk transaksi.
Hal ini juga tentu memerlukan kerjasama dengan pihak ketiga yakni pihak provider internet. Mesin gesek ini sadah jadi bagian dari 'lifestyle' sehari-hari, dan sering ditemui di mana pun; mall, supermarket, minimarket, hotel, atau bahkan toko kelontong. Permasalahannya adalah semua mesin gesek ditemui di kota.
Dengan adanya BRIsat, cakupan fasilitas canggih ini masuk ke pelosok desa akan lebih mudah. Pasalnya, berbagai UMKM dengan kriteria tertentu yang telah disokong Teras BRI yang kini telah tersebar hingga pelosok, dapat dengan mudah mendapat akses internet.
Teras Pasar BRI, yang telah bekerjasama dengan para pedagang di pasar maupun nasabah BRI di pasar, memiliki antena VSAT yang terhubung langsung ke BRIsat, yang sudah terkoneksi langsung dengan Wifi hotspot yang membuat mesin EDC bisa 'diakses' di mana pun.
Bahkan, Teras mobile BRIsat yang berupa 'bank berjalan' menggunakan mobil, serta Teras Kapal BRI yang merupakan Bank yang berada di atas kapal, juga memilliki internal Wifi serupa dan tentu, fasilitas yang sama pula.
Dengan terbukanya jaringan informasi, peluang bagi mereka yang menjalankan bisnis di desa, tentu akan semakin terbuka. Para pelaku UMKM juga bisa menyerap berbagai informasi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga strategi bisnis yang mereka jalankan.
Dengan perkembangan industri perbankan di era digital, infrastruktur teknologi seperti ini mutlak hukumnya. Dengan diluncurkannya satelit, UMKM Indonesia tentu akan berjalan ke arah yang lebih baik dan diharapkan bisa memimpin di pasar regional.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengoperasikan mobile banking menggunakan wifi publik berisiko terkena serangan yang disebut “man in the middle”.
Baca SelengkapnyaBerikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaKehadiran AgenBRILink berhasil menjembatani masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaDalam era digital saat ini, peran humas menjadi semakin krusial. Penting bagi praktisi humas untuk menguasai teknologi, bukan sebaliknya.
Baca Selengkapnya