Berbagi infrastruktur boleh, tetapi jangan lupakan modern licensing
Merdeka.com - Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono, mengatakan jika network sharing akan menjadi sebuah keniscayaan bagi operator selular. Hanya saja, di negeri ini belum menemukan solusi yang pas untuk network sharing.
"Persoalannya kan network sharing ini kaitannya sama operasional dan bisnis ya. Tetap ada yang namanya plus dan minus. Plusnya itu operator lebih efisien dan minusnya itu kontrol akan makin berkurang. Karena kontrol berkurang, maka quality of service berkurang. Gak ada yang sempurna. Nah itu yang perlu dicari formatnya," ujarnya setelah acara konferensi pers ICT Summit di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Selasa (26/1).
Kendati begitu, semangat untuk melakukan network sharing juga jangan sampai melupakan dengan komitmen modern licensing atau kewajiban bagi operator untuk membangun infrastruktur di daerah tertentu. Menurutnya, sejatinya dengan adanya network sharing justru membuat operator memiliki kemampuan untuk melaksanakan modern licensing.
"Dan itu bisa paralel dilakukan dengan network sharing. Dari network sharing itu kan imbasnya efisien, Nah dari itu juga diharapkan bisa memiliki kemampuan untuk membangun agar end user juga mendapatkan harga lebih murah. Harapannya itu. Cuma formatnya perlu dicari," kata dia.
Dia pun menjelaskan, sebetulnya di beberapa negara sudah ada yang menerapkan network sharing. Namun setiap negara memiliki kasus yang berbeda-beda. Misalnya saja, jika di sebuah negara ada satu operator yang mendominasi infrastruktur dibandingkan pemain lainnya, maka rata-rata tidak terjadi network sharing. Tetapi sebaliknya, kalau ada negara yang memiliki jumlah operator yang memiliki infrastruktur seimbang, maka sangat memungkinkan untuk dilakukan network sharing.
"Kalau di Indonesia mungkin dibuatnya itu di luar dominant player. Kalau dominant player kan Telkomsel. Mungkin bisa dilakukan Indosat Ooredoo dengan XL. Kalau itu dilakukan dan terus dilakukan akan terjadi balancing dengan sendirinya. Mungkin aja ketika hal itu terjadi, Telkomsel bisa lakukan hal yang sama," terangnya.
Saat ini, XL dan Indosat Ooredoo memang sudah melakukan network sharing yang meliputi wilayah, seperti Banyumas, Surakarta, Batam, dan Banjarmasin. Rencananya, kedua operator ini akan memperluas kerja sama hingga ke berbagai kota lainnya.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wireless adalah Teknologi Nirkabel, Ketahui Keunggulan dan Kekurangannya
Wireless adalah teknologi tanpa kabel yang mudah dan praktis.
Baca SelengkapnyaInternet Operator Seluler Ini Disebut OpenSignal Paling Unggul Dibandingkan Kompetitornya
Opensignal baru saja merilis pengalaman jaringan seluler di Indonesia per Desember 2023.
Baca Selengkapnya5 Negara dengan Harga Internet 1GB Paling Mahal di Dunia, Ada yang Sampai Lebih Rp 600 Ribu
Masih ada operator seluler di negara-negara tertentu di dunia yang menjual paket internetnya begitu mahal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
XL Jamin Jaringan Internet Aman saat Lebaran 2024
Momen Lebaran selalu menghadirkan tantangan operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaSultan Ibrahim Iskandar Raja Malaysia Ternyata Keturunan Inggris, Sudah kaya dari Lahir
Sultan Ibrahim memiliki seperempat saham dari U Mobile, salah satu provider telepon seluler terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Minta Operator Seluler Jual Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Begini Respons Telkomsel
Gara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Janji Manis Anies Bikin Internet Lambat Jadi Ngebut 100 mbps, Gratiskan Kuota 30 GB
Timnas AMIN, Leon menjelaskan akan membagikan kuota 30 gb dengan rata-rata kecepatan 100mbps.
Baca SelengkapnyaPunya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaCek Dulu Sebelum Pasang, Daftar Kota yang Sudah Terlayani Jaringan XL Satu Fiber
XL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.
Baca Selengkapnya