Begini Kata Pengamat Tentang Dugaan Bocornya Data KPU
Merdeka.com - Pengamat keamanan internet dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengungkapkan data kependudukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang beredar di internet belum tentu hasil peretasan hacker.
Ada kemungkinan, kebocoran data terjadi dalam jalur distribusi dari KPU ke daerah-daerah.
"Kalau dilihat dari data yang dikasih (beredar di internet), itu data KPU dari 2014. Namun, perlu digarisbawahi memang data itu diperlukan, bahkan amanat Undang-Undang bahwa data pemilih harus disebarkan ke setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara) melalui jalur distribusi. Di tiap TPS perlu diverfikasi kebenarannya," ungkap Alfons, Jumat (22/5).
Menurut Alfons, kebocoran di jalur distribusi data kependudukan dalam format file pdf tersebut sangat mungkin terjadi. Hal ini karena kesadaran dan kemampuan pengelolaan data di Indonesia belum tinggi.
"Treatmeant terhadap data itu tidak mudah dan potensi kebocorannya di tengah jalan sangat besar, yang mungkin tidak memiliki maksud negatif. Hal ini karena kesadaran dan kemampuan pengelolaan data di Indonesia belum tinggi. Jadi kita butuh lihat kebenaran klaim yang menyebutkan data-data tersebut hasil peretasan oleh hacker atau bukan," tuturnya.
Data KPU Diduga Bocor
Sebelumnya, akun Twitter Under The Breach (@underthebreach) menyebutkan telah memiliki jutaan data penduduk Indonesia di KPU diduga bocor.
Dalam sebuah twit, Under The Breach mengunggah 3 tangkapan layar; 1 tangkapan layar utas di sebuah forum di dark web, 1 tangkapan halaman sampel data KPU, dan 1 tangkapan layar folder yang menurut amatan kami merupakan nama-nama kecamatan di Jawa Tengah.
"Saya memutuskan untuk berbagi dengan kalian tentang 2,3 juta data kependudukan Indonesia dan pemilihan umum. Saya pikir data tentang Indonesia di forum ini masih jarang," kata si peretas mengawali utas di forum tersebut.
Dia mengatakan data itu memuat nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, nomor identitas (NIK, NKK), dan lainnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua KPU Bicara Pengusutan Dugaan Kebocoran Data Pemilih: Pasti Ada Penindakan Hukum
KPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaKPU Pastikan Tidak Ada Penyimpanan Data Sirekap di Luar Negeri
Ganguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaHore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan
Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengamat Siber Temukan Keanehan Data Penghitungan Suara pada Situs KPU
Pengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN ingin Bawaslu Tindaklanjuti Putusan DKPP Terhadap Ketua KPU
Pelanggaran terhadap enam anggota KPU lainnya ini dikarenakan menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Bali Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu: Tidak Ada Surat Suara Dimakan Leak!
KPU Bali memastikan tidak ada kecurangan dalam Pemilu 2024 di Pulau Dewata
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaBAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca Selengkapnya