Bawa Modal USD 4 Miliar, Lightspeed Venture Umumkan Operasional di Asia Tenggara
Merdeka.com - Lightspeed Venture Partners mengumumkan peluncuran operasionalnya di Asia Tenggara. Perusahaan ventura digital ini, akan menebar modal senilai USD 4 miliar yang diraih dari pendanaan global tahun 2020, beberapa waktu lalu.
Akshay Bhushan, Partner, Lightspeed Venture Partners mengatakan, Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah dengan pertumbuhan ekonomi dan ekosistem startup tercepat di dunia, dan ini diklaim dia lantara potensi masyarakat Asia Tenggara yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi.
"Kami percaya bahwa ekosistem startup akan terus berkembang secara signifikan dan kami sangat senang dapat membangun kerja sama dengan para pelaku usaha yang membangun perusahaan dengan visi misi dan beragam inovasi disruptif," ujar dia dalam keterangan persnya, Kamis (17/9).
Ia melanjutkan, Lightspeed telah berinvestasi pada berbagai perusahaan startup asal Indonesia. Di antaranya startup penyedia platform social commerce Chilibeli, aplikasi B2B marketplace Ula, perusahaan penyedia solusi pemenuhan gudang dan pengiriman barang Shipper.
Perusahaan yang berkantor pusat di Silicon Valley ini juga telah menanamkan modalnya pada perusahaan super-app Grab dan penyedia software kecerdasan buatan bagi sektor enterprise NextBillion.ai.
Sebagai tambahan, banyak perusahaan portofolio Lightspeed juga mengembangkan bisnisnya di wilayah Asia Tenggara dan juga memiliki kantor regional di Singapura - diantaranya Snap, OYO Rooms, Yellow Messenger dan Darwinbox. Banyak perusahaan juga sedang membangun bisnis multilokasi dengan talent tersebar di berbagai wilayah, misalnya talent yang menangani engineering berada di India, dan yang mengerjakan bidang lainnya di wilayah berbeda.
"Misi kami di Lightspeed masih sama, bahkan kehadiran kami secara global senantiasa berkembang mulai dari Silicon Valley, Israel, Cina lalu ke India, Eropa, dan sekarang Asia Tenggara: untuk mendukung wirausahawan-wirausahawan terbaik yang tengah membangun perusahaan masa depan," ujar Ravi Mhatre, Founder dan Managing Director, Lightspeed Venture Partners.
"Tidak diragukan lagi, Asia Tenggara merupakan salah satu ekosistem inovasi dengan pertumbuhan tercepat secara global dan kami tidak sabar untuk membangun hubungan kerjasama yang dalam dalam jangka waktu yang lama dengan para pendiri dan masyarakatnya," tambah Ravi.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Sekuritas Incar Dana Kelolaan Rp300 Miliar di 2024, Begini Strategi Diterapkan Perusahaan
Laksono menyebut, layanan dalam aplikasi Brights milik perseroan pada tahun ini akan didukung dengan rencana kerja sama bersama 20 Manajemen Investasi (MI).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jumlah Investor Pasar Modal Sentuh Angka 5,3 Juta, 80 Persennya Usia di Bawah 40 Tahun
Stockbit berkomitmen untuk terus mendukung upaya Bursa Efek Indonesia dalam meningkatkan jumlah investor pasar modal.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Otomotif Vietnam Bakal Investasi Bangun Pabrik Mobil Listrik di RI
VinFast bakal investasi hingga USD1,2 miliar untuk bangun pabrik mobil listrik di RI.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaDirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca Selengkapnya