Banyak pengguna acuh tak lindungi data pribadi di ponselnya
Merdeka.com - Kaspersky Lab baru saja merilis hasil surveinya mengenai dampak dari keteledoran pengguna smartphone. Khususnya soal kata sandi.
Berdasarkan data tersebut, perusahaan software keamanan dunia itu menyebutkan bahwa 48 persen responden surveinya dianggap gagal melindungi perangkat seluler mereka. Hanya 22 persen dari total responden yang memahami terhadap hal itu.
“Ini salah satu kekhawatiran yang kami angkat, yakni mereka yang kerap meninggalkan perangkatnya dengan data berharga di dalamnya, karena tidak terlindungi maka dapat diakses oleh siapa saja,” jelas Dmitry Aleshin, VP Pemasaran Produk Kaspersky Lab melalui keterangan resminya, Jumat (13/7).
“Bayangkan kalau pencopet yang mencuri telepon pintar bisa mendapatkan lebih dari sekadar gawai, tapi juga data pribadi pengguna,” tambah dia.
Aleshin mengatakan hal itu bukan tanpa alasan. Kata dia, berbagai jenis data berharga disimpan, dan dikirim dari perangkat tersebut. Misalnya, lebih dari sepertiga atau sekitar 35 persen orang menggunakan telepon pintar mereka untuk melakukan transaksi perbankan online, yang tentu saja memberikan akses ke informasi keuangan yang berharga.
Selain itu, 57 persen orang secara teratur menggunakan telepon pintar mereka untuk mengakses akun email pribadi dan 55 persen mengatakan mereka menggunakannya untuk aktivitas media sosial, di mana keduanya memiliki jumlah data sensitif yang tidak sedikit.
Meski sebagian kecil orang sudah sadar betapa pentingnya keamanan data di smartphone-nya, tetapi tidak selalu membuat orang sadar dan perlu untuk mengamankannya. Hasil surveinya itu menyebutkan bahwa hanya 14 persen dari responden yang mengaku sadar soal keamanan yang mengenkripsi file dan folder untuk menghindari akses tidak diinginkan.
“Jadi, jika perangkat yang tidak terlindungi jatuh ke tangan yang salah, semua data mulai dari akun pribadi, foto, pesan bahkan detil keuangan dapat diakses oleh orang lain,” ungkapnya.
Terlepas dari itu, menurutnya, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan semua orang untuk mengamankan perangkat dan data yang mereka miliki.
Dengan membuat pengaturan kata sandi dan menggunakan solusi keamanan khusus, termasuk perlindungan anti pencurian, pengguna smartphone dapat melindungi informasi pribadi, foto, dan akun daring dari kehilangan dan penggunaan ilegal dari orang yang tidak bertanggung jawab.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca SelengkapnyaGanguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaData dari PPATK bisa dijadikan peringatan oleh seluruh peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaMenjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaData tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.
Baca Selengkapnya