Arkalogic perkenalan aplikasi mobile payment Moneta
Merdeka.com - PT Arkalogic Transaksi (Arkalogic), perusahaan startup teknologi Indonesia, memperkenalkan inovasi teknologi berkelas dunia, Moneta.
Inovasi terbaru di dunia teknologi keuangan ini tidak saja menjembatani transaksi elektronik dengan kartu dan tanpa kartu, tetapi juga mengintegrasikan berbagai platform teknologi yang ada di Indonesia dan dunia.
Moneta akan menjadi solusi teknologi pertama buatan Indonesia yang ditampilkan di FinovateAsia 2013, sebuah ajang eksibisi teknologi keuangan internasional yang akan digelar pada 14 November di Singapura.
Moneta adalah sebuah aplikasi transaksi mobile yang dikembangkan Founder and CEO Aryo Karbhawono. Aryo mengaku telah melakukan riset selama dua tahun untuk memecahkan masalah yang dihadapi perbankan, pedagang, dan konsumen di seluruh dunia dalam melakukan transaksi nontunai bergerak dikarenakan setiap pihak mengembangkan sistem teknologi yang eksklusif, terfragmentasi antara satu dengan yang lain, dan seringkali masih terlalu mahal untuk diadopsi oleh pedagang kecil atau konsumen kebanyakan.
"Hingga kini sistem transaksi dan pembayaran elektronik atau mobile di dunia, termasuk di Indonesia, masih terfragmentasi. Baik masih tergantung pada akun bank tertentu, layanan operator seluler tertentu, atau keterbatasan lainnya. Padahal konsumen bukan hanya mengharapkan transaksi yang cashless, tapi juga mencari kenyamanan dan kemudahan," ujarnya, Senin (11/11).
Melalui perusahaannya PT Arkalogic Transaksi, Aryo telah mendapatkan dukungan investor, sehingga selain siap bermitra dengan industri keuangan, Arkalogic juga mulai berekanan dengan merchant, situs e-commerce, serta siap meluncurkan produknya secara independen dalam waktu dekat.
Di luar negeri, beberapa pemain teknologi besar berlomba-lomba mengembangkan sistem transaksi dan pembayaran yang cukup dikenal seperti Google Wallet, PayPal, i-zettle, square, dan paydiant yang menawarkan teknologi yang berbeda untuk fungsi yang berbeda seperti e-commerce, e-money, dan mobile POS (point of sales).
Menurut Aryo, dengan Moneta M-POS, pedagang hanya perlu mengeluarkan Rp 200 - Rp 300 ribu per unit, sedangkan untuk mendapatkan satu unit EDC, seorang pedagang perlu investasi sebesar Rp 3-5 juta. Hal yang sama juga dijelaskan Aryo mengenai Moneta Mobile ATM yang kini bisa dimiliki bank-bank kecil bila menggunakan Moneta.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intip Cara Generasi Milenial Mengelola Keuangan tanpa Ribet, Satu Aplikasi untuk Segala Kebutuhan
Mereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun
Baca SelengkapnyaTumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Urai Kemacetan Arus Balik, 32 Gardu Transaksi di GT Cikatama Dibuka
"Saat ini ditambah menjadi 32 lajur serta empat 'mobile reader' yang mempercepat pembayaran tol,"
Baca SelengkapnyaPengguna JakOne Mobile Bank DKI Tembus 2,3 Juta Orang, Nominal Transaksi Mencapai Rp30,6 Triliun
Jumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024
Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaBegini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaEnam Aplikasi Travel Agent Terancam Diblokir, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melayangkan surat peringatan kepada 6 Online Travel Agent
Baca Selengkapnya6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya
Mereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.
Baca Selengkapnya