Apple Watch Kembali Selamatkan Nyawa, Hubungi Medis Kala Pengguna Pingsan
Merdeka.com - Salah satu fitur canggih dari Apple Watch Series 4 dan 5, adalah kemampuan mendeteksi pengguna yang terjatuh. Ketika arloji canggih ini mendeteksinya, alarm akan berbunyi dan layar akan menanyakan pengguna apakah mereka baik-baik saja.
Nah, jika tidak ada pergerakan dan konfirmasi dari pengguna, Apple Watch akan menerepon layanan gawat darurat dan kontak darurat yang didaftarkan oleh pengguna.
Hal ini terbukti mampu selamatkan nyawa. Karana berdasarkan laporan dari 9to5Mac, kantor polisi di kota Chandler, negara bagian Arizona, AS, menerima telepon dari Apple Watch, di mana secara jelas disebutkan bahwa penggunanya terjatuh dan tak sadarkan diri.
Di telepon tersebut juga diberikan juga lokasi GPS dari pengguna, serta koordinat lengkap untuk memudahkan pencarian via aplikasi navigasi.
Selamatkan Nyawa Dengan Fitur Pelacak Detak Jantung
Tak cuma sensor pendeteksi jatuh, monitor detak jantung atau ECG adalah salah satu fitur yang paing sering menyelamatkan nyawa pengguna Apple Watch. Seperti yang terjadi pada seorang dosen bernama Scott Thomas yang berasal dari Wales mendeteksi kejanggalan dari dirinya melalui fitur Apple Watch.
Apple Watch yang memiliki fitur pelacak detak jantung, menunjukkan bahwa rasio detak jantung pria berusia 51 tahun tersebut di bawah normal.
Melalui Apple Watch yang merupakan hadiah dari sang istri tersebut, Thomas mengetahui bahwa rasio detak jantungnya hanya 42 bpm. Angka ini cukup rendah di mana angka normalnya adalah 60 bpm hingga 100 bpm. Bpm sendiri adalah satuan berapa kali jantung berdetak per menit.
Hal ini awalnya diremehkan oleh sang dosen, pasalnya dia tak merasa ada perubahan dalam dirinya. Dia bahkan tetap berolahraga dengan main tangga dengan cepat.
Namun pada akhirnya dia tetap memeriksakan kejanggalan tersebut di sebuah rumah sakit bernama Liverpool Heart and Chest Hospital.
Dokter di sana kaget, karena menyatakan dia menderita sebuah kondisi bernama 'cardiac sarcoidosis.' Kondisi aneh ini berupa tidak meresponnya jantung jika otak memerintahkannya untuk memompa lebih cepat. Akhirnya jantung sang dosen 'terlalu santai.' Tentu ini berbahaya.
Akhirnya Thomas melalui proses operasi implan defibrillator di jantungnya, jantungnya kembali normal.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekomendasi merek smartwatch terbaik dengan harga terjangkau dan kualitas unggulan.
Baca SelengkapnyaCara memilih smartwatch dengan harga terjangkau namun memiliki fitur lebgkap dan canggih.
Baca SelengkapnyaSamsung ingin mengembangkan sensor kesehatan yang inovatif untuk perangkatnya agar bisa bersaing dengan Apple.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaTidak sedikit anak-anak zaman sekarang yang sudah kecanduan gadget sejak masih kecil.
Baca SelengkapnyaHeboh pedagang soto pakai Vision Pro saat berjualan di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca Selengkapnyatahukah kalian bahwa penggunaan gadget pada anak memiliki dampak yang berbahaya?
Baca SelengkapnyaBerikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.
Baca Selengkapnya