Apple Mulai Bayar Pajak Impor Minggu Ini
Merdeka.com - Mulai 15 Desember nanti, Pemerintah AS akan menerapkan 15 persen pajak impor untuk barang yang masuk dari Tiongkok.
Salah satu yang terkena dampak kebijakan ini adalah Apple dengan iPhone besutannya yang secara keseluruhan diproduksi dan dirakit di negeri Tirai Bambu.
iPhone hanya sekadar didesain di AS, namun proses produksi berada di seberang samudera.
Inisiatif kebijakan ini keluar dari Presiden Trump yang ingin lebih memanfaatkan produk asli AS ketimbang besutan Tiongkok.
Apple sendiri punya keputusan berupa membayar pajak tersebut secara keseluruhan, atau dibebankan ke produk.
Sejauh ini, Apple memutuskan membayar sendiri pajaknya, namun di produk Apple Watch, margin keuntungan sedikit dipotong untuk kontribusi pajak ini.
Sebenarya kebijakan ini sudah ada mulai September lalu. Presiden Trump sendiri yang memundurkan deadline ke 15 Desember untuk menghindari melonjaknya harga barang di musim liburan Thanksgiving.
Mempengaruhi Pemasukan Apple
Kebijakan ini diprediksi akan menurunkan pemasukan Apple di tahun 2020 mendatang.
Melansir analisis Dan Ives dari Wedbush yang dikutip Phone Arena, pemasukan Apple akan turun 4 persen.
Hal ini dikarenakan 40 persen iPhone yang diproduksi di Tiongkok masuk terlebih dahulu ke AS untuk pasar lokal serta global yang akan dikapalkan langsung dari negeri Paman Sam, alih-alih langsung dari Tiongkok.
Tentu dengan ini Apple akan terhantam dengan biaya pajak yang cukup tinggi. Terlebih lagi beberapa produk selain iPhone yang diproduksi di Tiongkok juga tak bisa diabaikan, seperti Mac, iPad, dan AirPod. Produk yang diproduksi sendiri di AS adalah MacBook Pro.
Tiongkok dan AS sendiri masih mencari jalan agar penerapan tarif pajak tersebut tak jadi merugikan satu sama lain. Memang Tiongkok tidak membayar apa-apa ke AS, namun ada kemungkinan produksi di negeri Tirai Bambu akan ditarik karena pajak yang terlalu tinggi.
Melansir Phone Arena, asisten Menteri Perdagangan Tiongkok Ren Hongbin menyebut bahwa kedua negara ini sedang bernegosiasi, di mana AS berharap Tiongkok bisa membeli produk agrikultur dari AS, dan menerapkan kebijakan super ketat soal hak kekayaan intelektual.
AS sendiri memang kerap menuduh Tiongkok melanggar hak cipta untuk berbagai produk asli Amerika, dan melakukan tindakan mata-mata ke pemerintah AS melalui produk seperti Huawei dan ZTE.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apple Tawarkan Diskon Besar-besaran hingga Jutaan Rupiah, Termasuk iPhone 15 Pro Max
Ini lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaApple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaHeboh Tukang Soto Jualan Sambil Pakai Apple Vision Pro, Harganya Bikin Kaget
Heboh pedagang soto pakai Vision Pro saat berjualan di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sukses Kalahkan Apple, Samsung Kembali ke Posisi Pertama Pasar Smartphone Dunia
Samsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca Selengkapnya5 Alternatif HP selain iPhone 15 yang Layak Dibeli
Berikut daftar HP selain iPhone 15 yang patut dipertimbangkan untuk di beli.
Baca SelengkapnyaApple Belum Menyerah Merancang iPhone Layar Lipat, Ini Bocoran Tipis-tipis dari Orang Dalam
Tertinggal di pasar smartphone layar lipat membuat Apple gusar. Kini mereka sedang berupaya keras merancangnya.
Baca SelengkapnyaLuhut Dapat Tugas Lagi, Kali Ini Urus Investasi Apple
Pemerintah tawarkan insentif menarik untuk Apple agar mau berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak Masalah Beli HP Bekas, yang Penting iPhone
Tren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.
Baca SelengkapnyaASN Gadungan Tipu Pengusaha Ratusan Juta Bermodus Pengadaan IPhone 14 Pro Max
Mereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca Selengkapnya