Apple dkk Digugat, Kenapa?
Merdeka.com - IRAdvocates menggugat perusahaan Apple, Alphabet, Dell, Microsoft, dan Tesla. Gugatan itu terkait dengan meninggal dan terlukanya pekerja anak dalam terowongan tambang kobalt di Republik Demokratik Kongo.
Perlu diketahui, kobalt ini adalah elemen penting dari baterai litihium ion yang dapat diisi ulang. Biasanya baterai lithium-ion ditempatkan di produk-produk besutan perusahaan teknologi seperti smartphone dan mobil listrik.
Penggugat memiliki bukti perusahaan-perusahaan di atas secara khusus membantu dan bersekongkol dengan tambang yang menyalahgunakan dan mengambil untung dari anak-anak yang menambang kobalt. Karena hal itu, anak-anak tersebut meninggal dunia atau mengalami cidera serius yang melumpuhkan.
"Anak-anak muda yang menambang kobalt tidak hanya dipaksa untuk bekerja paruh waktu, tetapi juga penuh waktu. Padahal pekerjaan tambang sangat berbahaya, mengorbankan pendidikan dan masa depan mereka," kata gugatan tersebut, mengutip laman Gizmochina seperti dilaporkan Liputan6.com, Selasa (17/12).
Gugatan juga menyebutkan, anak-anak tersebut jadi cacat dan ada yang terbunuh di karena reruntuhan tambang kobalt di Kongo.
Kobalt Jadi Kunci
Kobalt merupakan kunci penting dalam baterai lithium-ion yang dipakai pada semua gadget yang dibuat oleh terdakwa dan semua perusahaan teknologi di seluruh dunia.
"Mempekerjakan anak merupakan bentuk eksploitasi kejam yang dipicu oleh keserakahan, korupsi, dan ketidakpedulian terhadap populasi orang Kongo yang tak berdaya dan kelaparan," kata gugatan tersebut.
Gugatan ini bermaksud untuk mencari keadilan dari pengadilan dan gugatan uang untuk para penambang.
Penggugat juga ingin perusahaan-perusahaan teknologi tersebut mendanai perawatan medis yang tepat untuk korban dan membersihkan dampak lingkungan.
"Ini merupakan impunitas bagi mereka yang secara ekonomi mendapat manfaat dari pekerja anak di industri pertambangan di Kongo. Anak-anak juga memiliki hak melekat dan tidak dapat dicabut. Mereka berhak dilindungi dari eksploitasi ekonomi," kata Dr Liwanga, seorang pemerhati hak anak-anak di Kongo.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah tawarkan insentif menarik untuk Apple agar mau berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menawarkan CEO Apple, Tim Cook untuk ikut berinvestasi dan mengembangkan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaProgram ini memberikan akses ke alat pengembangan perangkat lunak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaTernyata segini gaji dan total harta kekayaan Tim Cook, Bos Apple kepercayaan Steve Jobs.
Baca SelengkapnyaPertemuan keduanya didampingi oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Baca SelengkapnyaDitemukan tak sengaja saat sedang bersih-bersih rumah. Tanpa komputer ini tak akan muncul Apple dan Android.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaDiketahui sumur warga yang terletak di Kampung Kramat Rt.03 Rw.11 Kel.Cimpaeun Kec Tapos Kota Depokini memiliki kedalaman sekitar 10 meter.
Baca Selengkapnya