Apple Digugat Karena Banyak Gim Dengan Loot Box di App Store
Merdeka.com - Salah satu cara developer dan publisher gim untuk mendapatkan untung tambahan, adalah dengan menggunakan loot box.
Melansir laporan Liputan6.com soal fenomena ini, Loot box sendiri adalah sistem "peti hadiah" yang bisa di-redeem dengan membayarkan sejumlah uang betulan. Biasanya, loot box memberikan item secara acak.
Di beberapa judul gim, pengembang hanya menghadirkan loot box berisikan item yang sifatnya kosmetik biasa, tapi tak sedikit pula pengembang gim memasukkan sejumlah equipment yang bisa memengaruhi gameplay.
Biasanya, semakin mahal loot box yang dibeli, maka semakin bagus equipment yang gamer dapatkan dan miliki. Dengan begini, karakter di dalam gim pun akan semakin unggul ketimbang gamer yang belum pernah membeli loot box.
Nah yang terbaru, Apple Insider melaporkan bahwa keuntungan dari sistim Loot Box ini tak cuma untuk pengembang, namun Apple juga kecipratan. Caranya? Lewat aplikasi gim yang ada di toko aplikasinya, App Store.
Oleh karena itu, Apple digugat dengan tuntutan class action di pengadilan California, karena mengambil untuk dari distribusi gim.
Dalam gugatan yang diajukan oleh seorang warga bernama Rebecca Taylor, dalam App Store disebut banyak gim yang bergantung pada Loot Box, seperti Mario Kart Tour, FIFA Soccer, Roblox, dan Brawl Stars.
Gugatan ini memang masuk akal karena Apple nampak mencari celah dengan belum adanya regulasi untuk toko aplikasinya. Aturan sebelumnya soal loot box sudah ditujukan untuk pengembang dan publisher.
Menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca SelengkapnyaPakai aplikasi DANA, dari kegiatan top up hingga berlangganan aplikasi favorit jadi lebih murah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaPeserta lolos bisa mengecek lewat aplikasi Pusaka SuperApps yang bisa diunduh di Play Store/Google Play (Android) atau App Store (iOS).
Baca SelengkapnyaSamsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaSeorang anak hendak berniat membayar tagihan pembelian iPhone Rp 50 ribu di minimarket.
Baca SelengkapnyaApple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaProgram ini memberikan akses ke alat pengembangan perangkat lunak
Baca Selengkapnya