APJII bantu saring konten negatif
Merdeka.com - Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan penggunaan internet terbesar. Tidak lagi sebagai gaya hidup, banyak yang tak bisa dipisahkan dari internet. Diperkirkan, lebih dari 50 juta pengguna internet Indonesia mengalami ketergantungan dan memanfaatkan internet untuk aktivitas yang positif, seperti membuka email, mengunduh dan mengunggah berkas/gambar/lagu/video, hiburan (game online), atau sekadar berselancar di jejaring sosial.
Di samping manfaat positifnya, internet masih membuka ruang dan potensi untuk hal-hal negatif. Semisal perjudian online, penipuan, penyesatan (phising), perangkat lunak berbahaya (malware) dan pornografi yang merupakan sisi negatif internet yang sayangnya mudah sekali terakses oleh para pengguna baik sengaja maupun tak disengaja.
Kondisi ini tentu mengundang keprihatinan berbagai pihak. Pemerintah mencoba memperkecil ruang bagi konten negatif, tapi tidak semua bisa tersaring. Keprihatinan akan kondisi ini mendorong Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Yayasan Nawala Nusantara (Nawala) bekerja sama untuk memfilter konten-konten negatif tersebut.
"Caranya, adalah dengan memasang sistem penapisan internet DNS Nawala di exchange APJII (Indonesia Internet Exchange - IIX APJII). Pemasangan di IIX ini perlu karena di sinilah pusat pertukaran data antarpengguna/pelanggan ISP," kata Ketua Umum APJII Sammy Pangerapan di sela acara buka bersama APJII, Selasa (7/8) malam.
Perwakilan dari Yayasan Nawala Nusantara, M Yamin menuturkan, dengan pemasangan perangkat DNS Nawala di IIX, secara otomatis akan memberikan manfaat bagi para ISP (Indonesia Service Provider) anggota APJII yang tersambung di exchange tersebut. Setiap konten negatif dari pengguna atau pelanggan dari ISP yang melalui terminal (exchange) akan terfilter oleh system DNS Nawala tersebut.
"Sehingga pelanggan dari ISP lain bisa terhindar dari konten-konten negatif," kata M Yamin di tempat yang sama.
Dalam kerangka kerjasama ini, APJII menyediakan perangkat, layanan dan biaya operasional. Kedua belah pihak berharap, kerjasama ini akan membantu mengurangi potensi efek negatif internet terutama kepada generasi muda yang merupakan generasi pengguna internet terbesar.
APJII sendiri merasa berkewajiban dan bertanggungjawab melindungi anggota dan pelanggan dari konten-konten negatif tersebut. Selain menggandeng Yayasan Nawala, APJII juga telah menggandeng ID-SIRTI dan juga ID-Cert yang aktif memberikan data abuse untuk sistem keamanan jaringan internet.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaKomisi III: Sejauh Ini Kejaksaan Agung Netral di Pemilu 2024
Kejaksaan Agung menegaskan tetap netral di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Beri Nilai 11 dari 100 untuk Kinerja Prabowo di Pertahanan, Ini Alasannya
Kesejahteraan para prajurit TNI yang dinilai tidak diperhatikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dipenjara di Maksimum Security, 13 Prajurit TNI Terlibat Penganiayaan Anggota KKB Terancam Jadi Tersangka
Penetapan tersangka sesuai hasil gelar perkara dari Pomdam III/Siliwangi.
Baca SelengkapnyaDisangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaKASN: 183 ASN Terbukti Melanggar Netralitas Pemilu 2024
Sebanyak 183 PNS terbukti melakukan pelanggaran netralitas di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAturan Manajemen ASN Segera Terbit, Isinya Ada Pengangkatan TNI/Polri Jadi PNS
Dalam aturan tersebut terdapat 22 bab yang terdiri dari 305 pasal yang mengatur kinerja PNS hingga ASN
Baca SelengkapnyaMengaku PNS Dinas Perhubungan, ODGJ Ini Linglung Kehabisan Uang buat Pulang 'Dua Hari Belum Makan'
Sebuah video memperlihatkan seorang ODGJ yang tersesat di Cilegon, mengaku PNS di Dishub dan belum makan dua hari.
Baca SelengkapnyaTNI Periksa Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya
Dugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca Selengkapnya