Merdeka.com - Setelah pemindai sidik jari milik iPhone 5S, kini giliran fingerprint scanner milik Samsung Galaxy S5 yang diragukan keamanannya, tidak hanya untuk melindungi smartphone itu sendiri, tetapi juga akun-akun personal di dalamnya.

Seperti yang dilansir Cnet (13/5), salah satu senator Amerika, Al Franken, telah melayangkan surat ke Samsung berisi kritikan yang menyatakan bahwa sistem pemindai S5 yang 'lemah' berpotensi meningkatkan kasus pelanggaran keamanan bagi para penggunanya.

Kritik ini tidak boleh dianggap remeh oleh Samsung, mengingat kemampuan scanner sidik jari Galaxy S5 dianggap lebih mudah 'ditipu' dari pada milik iPhone 5S. Terbukti, pemakai S5 bisa mencoba men-scan sidik jarinya berkali-kali tanpa takut terblokir, sedangkan di iPhone 5S, pemakai hanya bisa mencoba sebanyak 5 kali, dan setelah itu akan muncul notifikasi untuk memasukkan password.

Yang lebih 'mengkhawatirkan', pemindai sidik jari Galaxy S5 bisa digunakan untuk membuka akun-akun semacam PayPal tanpa harus memasukkan password atau data identifikasi lainnya. 

Franken juga menyatakan bahwa suratnya bukan dimaksudkan untuk menentang penggunaan scanner sidik jari, tapi lebih ditujukan untuk perbaikan perangkat pengaman smartphone yang lebih baik ke depannya. Mengingat bulan lalu peneliti mampu membobol sistem pemindai sidik jari Galaxy S5 dan iPhone 5S menggunakan cetakan dari lem.