Alexander Rusli: QTEL tak akan jual sahamnya di Indosat
Merdeka.com - Seiring bergulirnya sidang kasus IM2 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), berhembus juga isu di ruang sidang bahwa saham Qatar Telecom, yang saat ini bernama OOredoo, di Indosat bakal dijual.
Isu nasionalisme merebak mengingat seiring adanya kasus tersebut, saham Indosat terus terjun bebas, sehingga harganya bisa murah bila memang pemerintah akan membelinya kembali (buyback).
Menurut seorang praktisi telekomunikasi dan keuangan di ruang sidang IM2 tersebut, sebuah perusahaan publik, apabila tersangkut masalah hukum, maka sahamnya akandi-suspend alias tidak bisa ditransaksikan, sehingga otomatis harganya pun bakal jatuh.
Anggota BRTI Nonot Harsono juga memiliki pendapat senada. Menurut dia, sejak awal, kasus IM2 penuh kejanggalan, karena Kejaksaan tidak pernah mau mendengar pendapat dari Kementerian Kominfo. Padahal, kata dia, kedua lembaga ini merupakan lembaga negara, di mana diperlukan koordinasi menyangkut hal-hal teknis, apalagi menyangkut penggunaan frekuensi.
"Dari judul perkaranya saja sudah aneh. Penyalahgunaan frekuensi. Jadi ini ini seperti sudah praduga pasti bersalah. Kita tidak membela IM2 tetapi membela industri dan peraturan. Jangan sampai nanti kita dituduh membela korupsi," kata Nonot.
Menanggapi isu tersebut, Dirut Alexander Rusli dengan enteng menjawab bahwa saham Qatar tidak mungkin dijual karena baru berganti nama. Apalagi Indosat lah yang membuat mereka besar, jadi mana mungkin dijual," ujarnya.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaIndosat Buka Suara soal Gangguan Layanan yang Buat Pengguna Marah
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchinson, Steve Saerang menyampaikan, saat ini, layanan data Indosat sudah kembali normal sepenuhnya.
Baca SelengkapnyaMasuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN
Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari
Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaIstri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaXL Axiata sebut Bakal Terjadi Lonjakan Trafik Telekomunikasi 20 Persen di Liburan Akhir Tahun
Diperkirakan pelanggan akan banyak berkirim konten video atau foto, serta akses streaming baik video, musik, serta gim.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya