Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Google+ tidak mengejar para pesaingnya

Alasan Google+ tidak mengejar para pesaingnya © Hitechanalogy.com

Merdeka.com - Facebook dan Twitter merupakan jejaring sosial yang sangat dominan pada saat ini. Dua jejaring sosial ini juga terkesan sudah melampaui popularitas para pendahulunya seperti MySpace, Friendster, Plurk, Tumblr, dan masih banyak lainnya. Rupanya, hal tersebut yang menjadi salah satu alasan lahirnya Google+. Pada saat pertama peluncuran Google+, banyak yang mencibir bahwa jejaring sosial satu ini tidak akan sesukses Facebook dan Twitter. Akan tetapi, banyak juga yang mengatakan bahwa tampilan dan fasilitas di dalam Google+ lebih menarik dan beragam dibanding dengan Facebook ataupun Twitter yang cenderung monoton.

Dikarenakan peluncurannya yang bisa dibilang terlalu tergesa-gesa dan kurangnya  publikasi, menjadikan pamor Google+ masih berada di bawah Facebook dan Twitter. Pada halaman The Wall Street Journal (wsj.com) yang dikutip oleh Forbes.com mengatakan  bahwa, Google+ seperti kota mati yang hanya didatangi sebentar oleh para pelancong dan kemudian pergi lagi. Beda halnya dengan Facebook dan Twitter yang setiap menit selalu ramai akan banyak hal. Menjadi suatu hal yang ironis, ketika terdapat berjuta-juta orang di dunia yang menggunakan fasilitas Gmail akan tetapi mereka seakan-akan enggan menggunakan Google+, padahal Gmail dan Google+ merupakan satu produk dari Google.

Untuk hal ini, pihak Google menjelaskan bahwa, mereka sengaja melakukan hal ini dengan tujuan agar Google+ lebih terkesan eksklusif dibanding dengan para kompetitor mereka yang cenderung tidak mempunyai segmen jelas. Google+ lebih ditujukan pada generasi muda yang lebih suka keteraturan. Google juga menegaskan, tidak semua hal yang tidak mempunyai pengikut itu adalah jelek, contohnya, apabila ada tiga bahan bakar di dunia ini, dua di antaranya adalah yang paling laris dan yang terakhir adalah bahan bakar yang tidak digemari, suatu saat apabila dua bahan bakar tersebut habis di pasaran, maka otomatis semua orang akan beralih ke bahan bakar terakhir.

(mdk/das)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks

Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks

Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.

Baca Selengkapnya
Cara Buat Akun Google, Lengkap Beserta Manfaatnya

Cara Buat Akun Google, Lengkap Beserta Manfaatnya

Dengan memiliki akun Google, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps dan beberapa aplikasi lain.

Baca Selengkapnya
Google Berencana PHK Karyawan Lagi

Google Berencana PHK Karyawan Lagi

Google terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Telkomsel Jalin Kerja sama dengan Google, Ini yang Mereka Lakukan

Telkomsel Jalin Kerja sama dengan Google, Ini yang Mereka Lakukan

Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.

Baca Selengkapnya
Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya

Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya

Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.

Baca Selengkapnya
Sempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih

Sempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih

Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.

Baca Selengkapnya
Kelakar Cak Imin soal SGIE: Saya Cek Google Ternyata Sego Goreng Iwak Endog

Kelakar Cak Imin soal SGIE: Saya Cek Google Ternyata Sego Goreng Iwak Endog

Cak Imin pun tak ingin mempersoalkan soal pertanyaan singkatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Seorang Karyawan Google Kena Pecat Gara-gara “Galak” dengan Israel

Seorang Karyawan Google Kena Pecat Gara-gara “Galak” dengan Israel

Berawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.

Baca Selengkapnya
Instagram dan Facebook 'Down', Netizen Curhat di Twitter

Instagram dan Facebook 'Down', Netizen Curhat di Twitter

Tampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".

Baca Selengkapnya