AI Mampu Gantikan 300 Juta Pekerjaan Manusia

Jumat, 31 Maret 2023 11:48 Reporter : Merdeka
AI Mampu Gantikan 300 Juta Pekerjaan Manusia kecerdasan buatan. pixabay

Merdeka.com - Bank investasi Goldman Sachs melaporkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat menggantikan pekerjaan manusia setara dengan 300 juta pekerjaan atau hampir seperempat pekerjaan di AS dan Eropa.

AI sejauh ini mampu membuat konten yang tidak dapat dibedakan apakah itu hasil manusia atau bukan, ini adalah sebuah kemajuan besar. Pemerintah Inggris berencana untuk mempromosikan investasi AI di negaranya, dengan maksud mendorong produktivitas di seluruh ekonomi, dan telah mencoba meyakinkan publik tentang dampaknya.

"Kami ingin memastikan bahwa AI dapat melengkapi cara kami bekerja di Inggris, membuat pekerjaan kami lebih baik," kata Sekretaris Teknologi Michelle Donelan, dilansir dari BBC, Jumat (31/3).

BBC News sebelumnya telah melaporkan kekhawatiran beberapa artis terkait generator gambar AI yang dianggap dapat membahayakan prospek pekerjaan mereka.

Carl Benedikt Frey, Direktur di Oxford Martin School, Universitas Oxford, mengatakan, "Satu-satunya hal yang saya yakini adalah bahwa tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh AI di masa depan".

Contoh pekerjaan yang mampu dilakukan ChatGPT adalah memungkinkan lebih banyak orang dengan keterampilan menulis rata-rata untuk menghasilkan esai dan artikel yang berkualitas.

Selama beberapa tahun kedepan AI mungkin akan mempengaruhi upah kerja manusia. Seperti kemajuan teknologi GPS pada platform uber yang mampu mengetahui semua rute jalan hingga menurunkan upah pengemudi yang dianggap lebih dimudahkan oleh teknologi.

Menurut Bank investasi Goldman Sachs ini, dilaporkan 60 persen pekerja saat ini berada dalam pekerjaan yang tidak ada pada tahun 1940. Tetapi penelitian lain menunjukkan perubahan teknologi sejak 1980-an telah menggusur pekerja lebih cepat daripada menciptakan lapangan kerja.

Jika AI seperti kemajuan teknologi sebelumnya, laporan tersebut menyimpulkan kemungkinan pengurangan lapangan kerja dalam waktu dekat.

Namun, dampak jangka panjang dari AI masih tidak pasti. Kepala eksekutif think tank Resolution Foundation, Torsten Bell, mengatakan, "Kami tidak tahu bagaimana teknologi akan berkembang atau bagaimana perusahaan akan mengintegrasikannya ke dalam cara mereka bekerja."

Ini tidak berarti bahwa AI tidak akan mengganggu cara kerja manusia, tetapi kita tetap harus memperhatikan potensi keuntungan dari produktivitas yang lebih tinggi dan layanan yang lebih murah untuk dijalankan, serta risiko tertinggal jika perusahaan dan ekonomi lain beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan teknologi.

Reporter magang: Safira Tiur Margaretha

[faz]

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini