AI Disebut seperti Jin yang Buat Hidup Manusia Tak Berdaya

Kamis, 25 Mei 2023 17:22 Reporter : Merdeka
AI Disebut seperti Jin yang Buat Hidup Manusia Tak Berdaya AI Disebut seperti Jin yang Buat Hidup Manusia Tak Berdaya. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - CEO Tesla sekaligus mantan CEO Twitter Elon Musk kembali memperingatkan tentang risiko Artificial Intelligence (AI). Dalam sebuah pertemuan di London, Inggris, dirinya menyebut bahwa AI berpotensi mengendalikan manusia.

"Kecerdasan buatan tingkat lanjut berisiko menghilangkan atau membatasi perkembangan manusia. Superintelligence adalah 'pedang bermata dua'. Jika Anda memiliki jin yang dapat memberdayakan Anda dengan apa saja, itu sangat berbahaya," kata dia dikutip dari GizChina, Kamis (26/5).

Sebagaimana diketahui, beberapa perusahaan Elon Musk saat ini sedang mengerjakan AI, tetapi dia selalu mewaspadai teknologi tersebut. Kembali pada bulan Maret lalu dimana dia menandatangani surat terbuka yang menyerukan moratorium pengembangan AI tingkat lanjut. Saat ini, Tesla, perusahaan besar milik Elon Musk banyak menggunakan AI dalam produknya.

2 dari 2 halaman

"Saya pikir harus ada perusahaan ketiga yang bersaing. OpenAI dan Microsoft tampaknya bekerja sama dengan cukup baik, jadi X.AI (perusahaan AI baru Musk) dan Twitter dan Tesla juga harus memilikinya di masa depan," ungkap dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Eric Schmidt. Mantan CEO Google ini mengungkapkan untuk mewaspadai pengembangan AI yang mendalam.

Dia mengklaim bahwa konsekuensi dari pengembangan AI yang jahat bisa sangat merugikan umat manusia. Bahkan paling parah, bisa menyebabkan banyak orang yang terluka atau terbunuh.

"Ada skenario, bukan hari ini, tetapi segera. Skenario dimana sistem ini akan dapat menemukan eksploitasi zero-day dalam masalah dunia maya atau menemukan jenis biologi baru. Sekarang, ini adalah fiksi. Tetapi, ketika itu terjadi, kami ingin siap untuk mengetahui bagaimana memastikan hal-hal ini tidak disalahgunakan oleh orang jahat," jelas Eric.

Oleh sebab itu, Eric memperingatkan banyak negara terutama pemerintahnya untuk perlu mengetahui cara memastikan AI tidak disalahgunakan. Dia sendiri merasa prihatin tentang kecepatan penelitian di bidang ini.

Bahkan sistem seperti ini bisa menjadi lebih kompleks daripada yang dapat dipahami oleh banyak orang. Di sisi lain, Eric tidak mendukung jeda dalam perkembangannya, karena dia yakin itu akan menguntungkan negara lain, khususnya China.

[faz]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini