7 Penelitian paling mahal di dunia, bisa buat Indonesia bangkrut
Merdeka.com - Untuk mencapai keberhasilan dan penemuan-penemuan penting di dunia sains, diperlukan investasi besar yang dihabiskan dalam penelitian.
Menariknya, dana yang dikeluarkan untuk penelitian-penelitian penting di berbagai belahan dunia, termasuk luar angkasa bisa mencapai ribuan triliun, melebihi pendapatan Indonesia dan mendekati APBN tahun 2015.
Lalu, penelitian apa saja yang bisa dikategorikan sebagai yang termahal? Berikut ulasannya.
Watson
IBM, salah satu produsen komputer terbesar di dunia, berhasil menciptakan sebuah komputer super berbekal kecerdasan buatan bernama Watson. Menurut IBM, Watson bisa mendiagnosa penyakit yang diderita manusia.
Total uang yang dihabiskan untuk komputer super Watson tercatat Rp 23 triliun lebih. Untungnya, komputer Watson dijual dengan harga jauh lebih murah, 'hanya' Rp 39 miliar.
Foto: Wikimedia
Konduktor raksasa Super Collider
Untuk menemukan partikel Tuhan atau Higgs Boson, pemerintah Amerika menghabiskan sekitar Rp 26 triliun untuk menciptakan konduktor raksasa 'Super Collider'.
Super Collider adalah bangunan raksasa yang dipakai untuk menembakkan dan menabrakkan partikel dengan kecepatan super tinggi agar terpecah ke bagian terkecil, lebih kecil dari atom.
Sayangnya, penelitian yang dilakukan di Texas ini dihentikan karena dirasa terlalu mahal dan belum bisa menemukan partikel Tuhan.
Foto: Wikimedia
International Fusion Experiment
Pemerintah dunia bercita-cita menciptakan alat untuk menghasilkan energi listrik ramah lingkungan dengan kapasitas besar, dan jawabannya adalah International Fusion Experiment (IFE).
Pemerintah Amerika, Uni Eropa, China, India, Jepang, Rusia dan Korea Selatan patungan dalam penelitian ini. Tidak tanggung-tanggung, untuk menciptakan generator fusi plasma terbesar di dunia itu, dana patungan awal yang bakal dihabiskan mencapai Rp 31 triliun! Sementara dana akhir penelitian bisa mencapai angka Rp 166 triliun.
Saat selesai di tahun 2020 nanti, IFE diharapkan mampu melipatgandakan enegi 50 megawatt menjadi 500 megawatt.
Foto: Sciencemag
Curiosity
Penelitian planet Mars ternyata juga menghabiskan biaya yang tidak sedikit, terutama untuk mengembangkan dan menjalankan kendaraan penelitian Mars atau yang dikenal sebagai 'Curiosity'.
Robot penjelajah Mars yang mendarat di Mars tahun 2012 itu setidaknya sudah memakan dana tak kurang dari Rp 32,5 triliun.
Untuk gambaran saja, untuk mengumpulkan dana sebesar itu, setidaknya satu orang warga Amerika harus menyumbang Rp 100 ribu.
Foto: NASA
Penelitian Kanker
Percaya atau tidak penelitian kanker di seluruh dunia bisa menghabiskan Rp 63,5 triliun. Menurut National Cancer Institute, uang sebanyak itu dipakai untuk meneliti obat dan penanganan semua jenis kanker.
Foto: merdeka.com
Large Hadron Collider
Berbeda dengan nasib Super Collider di Amerika, Large Hadron Collider bisa dikatakan sebagai konduktor raksasa yang berhasil dibangun oleh manusia. Tujuan dibangunnya alat ini masih tetap sama, menemukan partikel awal yang ada di setiap benda atau partikel Tuhan.
Large Hadron Collider sendiri berbentuk seperti cincin magnet dengan keliling 27 kilometer dan terletak di Swiss. Proyek pembuatan alat ini memakan dana tak kurang dari Rp 129 triliun!
Ilmuwan berharap bisa mengetahui asal usul terbentuknya alam semesta lewat fenomena 'Big Bang' berbekal pengetahuan tentang partikel Tuhan.
Foto: AFP
ISS
Penelitian yang menghabiskan dana terbesar sepanjang masa adalah pembuatan stasiun luar angkasa ISS (International Space Station). Pembangunan ISS yang sudah dimulai sejak tahun 1998 dan selesai tahun 2000an itu menelan dana Rp 1949 triliun! Angka itu mendekati APBN Indonesia tahun 2015 yang mencapai Rp 2000 triliunan.
Para astronot dari Amerika dan Rusia secara bergantian mengunjungi ISS untuk melakukan penelitian di luar angkasa. Bisa dikatakan bila ISS adalah laboratorium paling mahal di dunia.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenelitian Buktikan Berhenti Merokok Sebelum Usia 40 Tahun Bisa Perpanjang Usia
Berhenti merokok sebelum usia 40 tahun bisa memiliki efek panjang umur sama seperti pada orang yang tidak pernah merokok.
Baca SelengkapnyaSains Ungkap Cara ini Meningkatkan Peluang Hidup Manusia 90 Persen jika Tersambar Petir
Berikut cara agar manusia punya peluang hidup jika kepalanya tersambar petir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Antropologi adalah Ilmu yang Mempelajari Perilaku Manusia, Berikut Penjelasannya
Disiplin ini berusaha untuk memahami manusia sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat dan budaya tertentu.
Baca SelengkapnyaPenelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi
Sebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.
Baca SelengkapnyaPenelitian Temukan Dampak Berbeda dari Olahraga Terhadap Laki-laki dan Perempuan
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaJanji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah
Berdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini Sengaja Dipersiapkan Demi Kehidupan Manusia di Luar Angkasa, Ada yang Harus Ikuti Perilaku Binatang
Kemajuan ilmu pengetahuan telah jelas menyatakan bahwa hal ini akan terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca Selengkapnya