Merdeka.com - Sebagai sosial media terbesar di dunia, Facebook menjadi sarana berkomunikasi bagi hampir 1,5 miliar manusia di Bumi. Bahkan, di beberapa kesempatan, Facebook menjadi alat terakhir bagi pengguna untuk mempertahankan nyawa mereka. Dan bagi orang-orang ini, Facebook bukan hanya sekedar sosmed, tetapi pahlawan.

Mantan tentara lumpuh tertimpa rak besi

Nasib sial menimpa seorang veteran tentara muda bernama Craig Thomas saat dirinya hendak menuju kamar mandi di rumahnya menggunakan kursi roda. Pria yang mengalami kelumpuhan itu tidak sengaja menyenggol sebuah rak yang kemudian jatuh menimpanya.

Pria berumur 28 tahun itu lantas terkapar dengan kepala penuh darah akibat menghantam lantai. Setelah beberapa menit pingsan, Thomas mencoba mencari bantuan. Namun, tidak ada yang datang. 

Untungnya, saat itu Thomas masih bisa meraih smartphonenya. Untungnya, saat itu aplikasi Facebook di smartphonenya tengah terbuka, Thomas yang kesakitan dan setengah sadar mengetikkan "I neet he kl p m==#]Please /fc” ‘ff: ‘ 933,91++" di kolom update status Facebook.

Tidak lama setelah Thomas membuat postingan tersebut, 12 temannya langsung datang ke rumah Thomas bersama tim medis. Nyawa dari pria asal Pittsburg, Amerika, itu pun terselamatkan dari kejadian nahas di bulan Juli 2015 lalu itu.

Remaja asal Inggris ingin bunuh diri

Kembali ke tahun 2009, meski masih belum begitu populer, Facebook berhasil menyelamatkan nyawa seorang remaja laki-laki berumur 16 tahun asal Oxfordshire, Inggris.

Kisah bermula saat remaja itu curhat keteman Facebooknya yang ada di Maryland, Amerika, jika dia ingin bunuh diri. Kaget dan cemas, teman wanitanya yang juga masih remaja itu memberi tahu ibunya soal aksi bunuh diri itu.

Sontak, sang ibu langsung menelepon polisi Maryland yang langsung menelepon Gedung Putih untuk dihubungkan dengan kedutaan Inggris.

Pasca menerima laporan itu, kepolisian Inggris langsung meluncur ke rumah si remaja laki-laki tadi. Saat sampai, polisi berhasil menemukan remaja tadi tengah sekarat akibat overdosis obat. Setelah langsung dilarikan ke rumah sakit, remaja tadi berhasil selamat.

Ayah yang tertimpa pohon

Di pertengahan tahun 2014, seorang gadis kecil bernama Brianna Vance, 10, asal West Virginia, AS, menggunakan Facebook disaat yang tepat saat sebuah badai hebat menghantam kediamannya.

Badai tersebut dilaporkan menumbangkan salah satu pohon didekat rumahnya. Nahas, ayah Brianna, Gregory Vance, dan kedua temannya tertimpa reruntuhan tersebut. Melihat sang ayah tengah dalam kondisi terluka parah, Brianna lantas berusaha mencari pertolongan menggunakan smartphone-nya.

Akan tetapi, badai ternyata juga memutuskan sinyal telepon yang ada di daerah tersebut. Rupanya Dewi Fortuna masih menghampiri Brianna, saat Wi-Fi yang ada di tempat tinggalnya masih menyala. Dengan cepat gadis ini membuat sebuah video SOS atau pertolongan yang dikirimkan via Facebook.

Untungnya, ada seseorang yang melihat videonya dan segera menghubungi 911. Akhirnya sang ayah dan kedua temannya pun berhasil diselamatkan oleh petugas penyelamat tak lama setelahnya.

Selamat dari ancaman kematian penyakit Kawasaki

Di tahun 2011 lalu, ibu dari Leo Kogan, Deborah Kogan, melihat anaknya terkena demam parah. Awalnya demam itu dikira gejala dari radang tenggorokan.

Namun, begitu kagetnya Deborah setelah beberapa hari wajah putranya yang berumur 4 tahun itu membengkak. Saat dibawa ke rumah sakit, pihak dokter menyatakan bila Leo menderita demam Scarlet. Si dokter lalu memberinya obat dan memperbolehkan Leo pulang.

Merasa cemas, Deborah lalu memotret Leo dan memposting foto anaknya itu di Facebook, guna mencari tambahan saran. Tidak lama kemudian, Deborah menerima telepon dari mantan tetangganya. Dia mengatakan bila penyakit yang diderita Leo adalah malfungsi imun atau 'Kawasaki Disease'.

Bahkan, Deborah juga menerima pesan via Facebook dari dua orang dokter anak-anak yang menyuruhnya membawa Leo ke rumah sakit segera. Sebab, bila demam itu dibiarkan lebih dari 5 hari, Leo bisa meninggal.

Perlu diketahui, saat menerima informasi itu, Leo sudah demam selama 3 harian. Berkat informasi itu, Leo pun bisa sembuh total setelah menerima penanganan medis.

Penyelamatan sandera yang akan dibunuh

Erica Carver kaget saat melihat postingan Facebook seorang wanita yang menjadi rekan kerja suaminya di malam natal tahun 2011 silam. Dalam postingan itu, si wanita tadi mengaku akan mati di pagi harinya.

Merasa curiga, Erica menanyakan pada sang suami alamat atau nomor telepon dari wanita tadi. Tetapi, suaminya tidak tahu.

Saat melihat kembali postingan tadi, di kolom komentar sudah banyak orang yang memposting nomor telepon mereka, berharap si wanita tadi akan menelepon. Tetapi, tetap tidak ada balasan dari wanita tadi.

Secercah harapan muncul saat seorang teman wanita tadi memposting alamat wanita itu yang ternyata ada di kota Sandy, Utah, Amerika. Teman-teman Facebook lain si wanita tadi langsung menghubungi polisi di Sandy.

Di rumah wanita tadi, polisi menemukan sang pacar yang ternyata menyiksa wanita tadi dan anaknya yang cacat. Telepon rumah itu juga diputus, dan setiap kali si wanita hendak kabur, pacarnya selalu memukulinya. Dia berhasil login Facebook setelah berhasil membawa laptop diam-diam ke kamar mandi.

Si pacar bernama Troy Critchfield itu akhirnya diamankan polisi, dan si wanita tadi bersama anaknya dibawa ke rumah sakit karena menderita banyak luka pasca di tawan selama 5 hari.