Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Tips Jaga Keamanan Siber Untuk Anak yang Aktif di Dunia Maya

3 Tips Jaga Keamanan Siber Untuk Anak yang Aktif di Dunia Maya Ilustrasi smartphone dan anak-anak. Lookout.com

Merdeka.com - Melakukan parenting di era ini rasanya lebih sulit dari beberapa tahun lalu. Hal ini dikarenakan para orang tua juga anggota keluarga, harus belajar membiasakan diri dalam aktivitas anak secara online.

Fenomena ini membuat orang dewasa yang berada di rumah wajib memberi perhatian lebih soal keamanan siber terhadap aktivitas online anak.

Dalam keterangan resmi, Lucian Teo, Online Safety Education Lead di Google menyebut keamanan digital keluarga harus selalu menjadi perhatian orang tua dan saat ini hal itu semakin penting untuk diperhatikan.

"Kami bekerja sama dengan tim Trust and Safety Research untuk melakukan survei terhadap para orang tua di seluruh kawasan Asia-Pasifik (Australia, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam) dan Amerika Latin (Argentina, Kolombia, Brasil, dan Meksiko).

Dari sana kami menemukan bahwa orang tua dari anak yang bersekolah online merasa lebih khawatir tentang keamanan online daripada mereka yang anaknya bersekolah seperti biasa," tutur Teo.

Dia mengaku, menanamkan kebiasaan yang aman di dunia maya kepada anak-anak bukan perkara mudah. Karena itu, dia pun membagikan beberapa tips. Dikutip dari Tekno Liputan6.com, berikut tips jaga keamanan siber untuk aktivitas online anak.

1. Lindungi identitas digital anak-anak

"Privasi dan keamanan informasi anak-anak adalah kekhawatiran terbesar orang tua yang kami survei. Mereka mengaku cemas dengan risiko penipuan atau peretasan terhadap akun anak," ujar Teo.

Untuk melindungi informasi anak-anak di dunia maya, ada beberapa cara sederhana yang dapat dicoba. Pertama, orang tua perlu mengajari anak cara membuat kata sandi (password) yang kuat dan tidak mudah ditebak.

"Hindari kata sandi sederhana yang menggunakan nama, tanggal lahir, atau bahkan karakter kartun favorit," kata Teo.

Selain itu, dia pun menekankan bahwa sebaiknya anak-anak selalu menggunakan platform yang memiliki reputasi baik soal keamanan pengguna.

2. Ketahui siapa lawan bicara anak-anak

Pembatasan sosial merupakan konsekuensi sulit dari pandemi Covid-19, sehingga anak-anak pun berinteraksi dengan teman mereka secara online, entah itu lewat aplikasi olah pesan teks maupun pesan suara seperti saat bermain gim. Dalam hal ini, orang tua mesti menyadari bahwa kanal komunikasi ini juga dapat dimanfaatkan orang tak dikenal yang berniat buruk.

"Seperti di dunia nyata, kita harus tahu dengan siapa mereka bicara di internet," tutur Teo.

Karena itu, orang tua harus mencoba mengajak bicara anak-anaknya tentang gim apa yang dia mainkan dan video apa yang dia tonton, serta siapa yang sering berinteraksi dengan mereka di dunia maya.

Menurut survei ini, lebih dari 70 persen orang tua di Asia-Pasifik tidak cukup yakin anak mereka akan memberi tahu mereka, jika menemui situasi online yang tidak aman.

"Bahkan, lebih dari sepertiga orang tua yang kami wawancarai mengaku tidak pernah berbicara dengan anak tentang keamanan online. Kita harus bekerja keras untuk meyakinkan anak bahwa kita selalu ada untuk memandu dan melindungi mereka," kata Teo.

Hal yang tak kalah penting, saat menilai apakah suatu gim cocok dimainkan oleh anak-anaknya, orang tua sebaiknya memeriksa tidak hanya kontennya, tetapi juga apakah gim itu memungkinkan komunikasi online dengan orang lain.

"Beberapa gim multiplayer hanya menyediakan sedikit opsi interaksi sosial, seperti sekadar memberikan suka (like) dan bukan pesan tertulis. Ini cukup banyak mengurangi risiko terjadinya interaksi sosial yang tidak diinginkan," ujar Teo.

3. Tunjukkan konten yang sesuai dengan usianya

Ketakutan jika anak menemui konten yang tidak pantas sudah lama menjadi salah satu kekhawatiran terbesar orang tua.

Terkait hal ini, ada fitur-fitur keamanan keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk membantu melindungi anak dari konten yang mungkin tidak sesuai dengan usianya.

Namun, survei juga menunjukkan bahwa jumlah orang tua yang menggunakan fitur itu masih kurang dari 40 persen.

Berikut beberapa fitur yang dapat para orang tua gunakan segera:

SafeSearch di Google dapat membantu memfilter konten eksplisit di hasil penelusuran Google untuk semua jenis penelusuran, termasuk gambar, video, dan situs. SafeSearch dirancang untuk memblokir hasil penelusuran yang tidak pantas dari hasil penelusuran Google, misalnya pornografi. Kelola perangkat anak dengan membuat akun Google untuknya dan menggunakan Family Link. Ini memungkinkan orang tua untuk menambahkan filter pada Google Search, memblokir situs, hanya memberikan akses kepada orang yang diizinkan, atau melacak lokasi anak apabila dia memiliki perangkat sendiri. Fitur kontrol orang tua (Parental Control) di YouTube Kids dapat membatasi waktu penggunaan, hanya menampilkan video yang disetujui, atau memilih konten yang sesuai dengan usia anak.

Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tips Parenting untuk Membangun Kepercayaan dan Keterbukaan dari Anak Remaja

Tips Parenting untuk Membangun Kepercayaan dan Keterbukaan dari Anak Remaja

Penting bagi orangtua untuk memperoleh kepercayaan dan keterbukaan dari anak remaja untuk cegah berbagai masalah yang mungkin muncul.

Baca Selengkapnya
Tips Nyaman Menyusui Bagi Ibu yang Bekerja, Cegah Masalah pada Ibu dan Bayi

Tips Nyaman Menyusui Bagi Ibu yang Bekerja, Cegah Masalah pada Ibu dan Bayi

Bagi ibu pekerja, menyusui anak tetap bisa dilakukan dengan aman melalui berbagai cara.

Baca Selengkapnya
7 Tips Praktis Membawa Bayi Perjalanan Mudik yang Aman, Nyaman dan Anti Rewel

7 Tips Praktis Membawa Bayi Perjalanan Mudik yang Aman, Nyaman dan Anti Rewel

Persiapan yang matang dan pengaturan yang tepat dapat membuat perjalanan mudik menjadi lebih lancar dan menyenangkan bagi seluruh keluarga, terutama si kecil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Tips Mengajarkan Anak Puasa, Gunakan Cara Kreatif dan Mudah Diterima

8 Tips Mengajarkan Anak Puasa, Gunakan Cara Kreatif dan Mudah Diterima

Beberapa tips mengajarkan anak puasa dengan cara yang kreatif dan mudah diterima, bisa dicoba.

Baca Selengkapnya
Cara Belajar Anak Usia Dini yang Efektif, Ketahui Tipsnya

Cara Belajar Anak Usia Dini yang Efektif, Ketahui Tipsnya

Cara Belajar Anak Usia Dini yang Efektif, Ketahui Tipsnya

Baca Selengkapnya
5 Tips Hidup Sehat ala Anak Kos, Sederhana, Murah, dan Efektif

5 Tips Hidup Sehat ala Anak Kos, Sederhana, Murah, dan Efektif

Sarapan pagi, camilan sehat, minum air putih, memilih makanan sehat, & berolahraga rutin adalah cara yang dapat diterapkan tanpa merusak keseimbang anggaran.

Baca Selengkapnya
5 Tips Menjawab Pertanyaan Sulit dari Anak, Bantu Kuasai Diri

5 Tips Menjawab Pertanyaan Sulit dari Anak, Bantu Kuasai Diri

Tak perlu kaget saat si kecil mengajukan pertanyaan yang sulit nan aneh, sebab ada tips untuk menjawabnya.

Baca Selengkapnya
Tips agar Anak Tumbuh Jadi Pribadi Bertanggung jawab dan Tidak Mudah Menyalahkan Orang Lain

Tips agar Anak Tumbuh Jadi Pribadi Bertanggung jawab dan Tidak Mudah Menyalahkan Orang Lain

Mengajari anak tanggung jawab dan tidak mudah menyalahkan orang lain bisa diterapkan sejak usia dini.

Baca Selengkapnya
Manfaat Pergi Liburan bagi Anak, Asah Kemampuan Sensorik dan Sosial Si Kecil

Manfaat Pergi Liburan bagi Anak, Asah Kemampuan Sensorik dan Sosial Si Kecil

Tidak hanya bisa bermain dan bersenang-senang, liburan juga bisa memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.

Baca Selengkapnya