15 juta unit tablet Android asal China 'mati'
Merdeka.com - Ben Evans, seorang analis dan konsultan teknologi, memaparkan bahwa ada sekitar 15 juta tablet Android yang di-non-aktifkan di seluruh dunia saat ini. Tablet tersebut belum diperiksa Google – mereka lenyap begitu saja. "Kebanyakan tablet tersebut ada di China," ia menulis di blognya kemarin.
Sebagaimana halnya China, tablet Android yang lenyap ini cenderung ditemukan di pasar berkembang dan kelompok berpenghasilan rendah di Barat. Ben menulis:
"Tampaknya mereka digunakan sebentar untuk membuka situs, dan untuk game gratis. Mungkin juga untuk membaca buku. Dan kebanyakan digunakan untuk video. Bahkan, orang mungkin berpendapat bahwa bagi kebanyakan pembeli, tablet tersebut bersaing dengan TV, bukan iPad, Nexus, maupun Tab. Tapi terlepas dari untuk apa mereka digunakan, mereka tidak digunakan seperti cara iPad digunakan. Mereka adalah 'featurephone'nya tablet."
Bagaimana semua tablet tersebut lenyap dari tabel? Kebanyakan handphone dan tablet Android yang terjual di China tidak memiliki layanan Google. Tidak ada login untuk akun Google, Gmail, Google Maps, dan sebagainya. Banyak layanan Google diblokir atau dibatasi di China, sehingga orang-orang mencari alternatif yang lebih baik.
Hal ini buruk bagi Google – kehilangan pengguna aplikasi potensial – dan juga membuat para statistikawan menjadi lebih sibuk, tapi untuk pelanggan China, ini merupakan hal positif. Mereka punya banyak sumber daya Android – termasuk banyak app store Android pihak ketiga – untuk mempertahankan mereka, yang kebanyakan lebih disesuaikan dengan kebutuhan mereka daripada Google Play, store Android yang resmi. Hal ini juga memperburuk fragmentasi ekosistem yang masih mempersulit keseluruhan pengalaman Android.
Penolakan terhadap Google terjadi karena pengguna di China tidak menyukai keterikatan dengan ekosistem sebuah perusahaan. Dalam banyak hal, tindakan tersebut merupakan hal yang bagus, meski sulit untuk memperkirakan jumlah tablet Android di China.
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah HP layar lipatnya sukses di pasaran, Samsung berencana mengembangkan Tablet layar lipat.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaHP layar lipat milik Samsung ini begitu digandrungi pengguna. Ternyata segini harga buatnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaAdapun, handphone tersebut akan dimasukan ke dalam daftar barang bukti.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaStartup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaXiaomi akan meluncurkan mobil listrik SU7 di tahun depan.
Baca Selengkapnya