Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Viva Yoga Mauladi

Profil Viva Yoga Mauladi | Merdeka.com

Menyebut deretan pemuda aktivis organisasi mahasiswa ekstra kampus yang berhasil melenggang ke Senayan, pastilah nama Viva Yoga Mauladi tak terlewatkan. Pria yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur ini memang mengawali karir politiknya bersama HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), yang membawanya ke kancah politik nasional, sebagai anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PAN.

Masa kecilnya dihabiskan di kota kecil kelahiranya, Lamongan. Sejak SD hingga SMA, pria yang akrab disapa Yoga ini tercatat menempuh pendidikan di beberapa sekolah negeri ternama di Lamongan, seperti SD Negeri Kepatihan II, SMP Negeri 1 Lamongan, dan SMA Negeri II Lamongan. Prestasinya sudah mulai terlihat ketika sang politikus remaja berhasil mendapatkan beasiswa Supersemar kala duduk di bangku SMA.

Tak hanya beasiswa ini yang membanggakan. Saat harus masuk ke jenjang perkuliahan pun, Yoga berhasil membuktikan kelebihannya dibandingkan jutaan calon mahasiswa lainnya. Dirinya diterima di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali melalui Program Minat dan Kemampuan (PMDK), tidak seperti kawan-kawan lainnya yang harus bersusah-susah mengikuti tes masuk universitas.

Petualangannya sebagai mahasiswa di Pulau Dewata membawanya ke berbagai pengalaman baru. Tak hanya pengalaman mempelajari budaya dan agama masyarakat Hindu, Yoga juga berkesempatan untuk memperdalam ilmu agama sekaligus organisasinya di bawah asuhan Kiai Habib Adnan Sunaryo, mantan Ketua Majelis Ulama (MUI) Bali.

Pengalaman organisasi diperdalamnya dengan bergabung bersama HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Denpasar. Sang politikus muda bahkan sempat menjadi Ketua Umum organisasi ekstra kampus ini, walaupun dirinya notabene berasal dari daerah lain, dalam masa jabatan 1992-1993.

Berbekal pengalaman organisasinya, Yoga justru mulai meninggalkan ilmunya di dunia kedokteran hewan, dan tertarik untuk merantau ke Jakarta sebagai seorang aktivis, sekaligus menimba ilmu Pasca Sarjana di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Usahanya terbukti tak sia-sia. Sejumlah jabatan di HMI tingkat Pusat berhasil didudukinya, seperti Ketua PB HMI (1995-1997), Koordinator Majelis Pekerja Konggres (MPK) PB HMI (1997-1999), Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI) periode 2005-2010, dan terakhir Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI periode 2010 – 2013.

Karir politik profesionalnya dimulai bersama Partai Amanat Nasional. Nama Yoga berhasil berada dalam jajaran pengurus DPP PAN, tepatnya sebagai Ketua Departemen Perencanaan Monitoring dan Pengendalian Pemenangan Pemilu di tahun 2000 hingga 2005. Tak berhenti sampai di sana, pria kelahiran 1968 ini ditunjuk sebagai Wakil Sekjen Badan Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan dalam masa jabatan 2005 hingga 2010. Puncaknya, Yoga terpilih sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PAN untuk wilayah Jawa Timur hingga tahun 2015.

Langkahnya menuju Gedung DPR tercatat tak mudah. Yoga pernahgagal mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, yakni pada Pemilu 2004. Saat itu, Yoga menjadi Caleg DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Timur yang meliputi Kabupaten Lamongan dan Gresik. Kegagalan tak membuatnya jera. Terbukti, di tahun 2009, Yoga kembali mencoba menjadi anggota DPR RI dari wilayah pemilihan yang sama, dan berhasil.

Riset dan analisis: Ellyana Mayasari

Profil

  • Nama Lengkap

    Viva Yoga Mauladi M.Si

  • Alias

    Yoga

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Lamongan, Jawa Timur

  • Tanggal Lahir

    1968-05-30

  • Zodiak

    Gemini

  • Warga Negara

  • Biografi

    Menyebut deretan pemuda aktivis organisasi mahasiswa ekstra kampus yang berhasil melenggang ke Senayan, pastilah nama Viva Yoga Mauladi tak terlewatkan. Pria yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur ini memang mengawali karir politiknya bersama HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), yang membawanya ke kancah politik nasional, sebagai anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PAN.

    Masa kecilnya dihabiskan di kota kecil kelahiranya, Lamongan. Sejak SD hingga SMA, pria yang akrab disapa Yoga ini tercatat menempuh pendidikan di beberapa sekolah negeri ternama di Lamongan, seperti SD Negeri Kepatihan II, SMP Negeri 1 Lamongan, dan SMA Negeri II Lamongan. Prestasinya sudah mulai terlihat ketika sang politikus remaja berhasil mendapatkan beasiswa Supersemar kala duduk di bangku SMA.

    Tak hanya beasiswa ini yang membanggakan. Saat harus masuk ke jenjang perkuliahan pun, Yoga berhasil membuktikan kelebihannya dibandingkan jutaan calon mahasiswa lainnya. Dirinya diterima di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali melalui Program Minat dan Kemampuan (PMDK), tidak seperti kawan-kawan lainnya yang harus bersusah-susah mengikuti tes masuk universitas.

    Petualangannya sebagai mahasiswa di Pulau Dewata membawanya ke berbagai pengalaman baru. Tak hanya pengalaman mempelajari budaya dan agama masyarakat Hindu, Yoga juga berkesempatan untuk memperdalam ilmu agama sekaligus organisasinya di bawah asuhan Kiai Habib Adnan Sunaryo, mantan Ketua Majelis Ulama (MUI) Bali.

    Pengalaman organisasi diperdalamnya dengan bergabung bersama HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Denpasar. Sang politikus muda bahkan sempat menjadi Ketua Umum organisasi ekstra kampus ini, walaupun dirinya notabene berasal dari daerah lain, dalam masa jabatan 1992-1993.

    Berbekal pengalaman organisasinya, Yoga justru mulai meninggalkan ilmunya di dunia kedokteran hewan, dan tertarik untuk merantau ke Jakarta sebagai seorang aktivis, sekaligus menimba ilmu Pasca Sarjana di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Usahanya terbukti tak sia-sia. Sejumlah jabatan di HMI tingkat Pusat berhasil didudukinya, seperti Ketua PB HMI (1995-1997), Koordinator Majelis Pekerja Konggres (MPK) PB HMI (1997-1999), Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI) periode 2005-2010, dan terakhir Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI periode 2010 – 2013.

    Karir politik profesionalnya dimulai bersama Partai Amanat Nasional. Nama Yoga berhasil berada dalam jajaran pengurus DPP PAN, tepatnya sebagai Ketua Departemen Perencanaan Monitoring dan Pengendalian Pemenangan Pemilu di tahun 2000 hingga 2005. Tak berhenti sampai di sana, pria kelahiran 1968 ini ditunjuk sebagai Wakil Sekjen Badan Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan dalam masa jabatan 2005 hingga 2010. Puncaknya, Yoga terpilih sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PAN untuk wilayah Jawa Timur hingga tahun 2015.

    Langkahnya menuju Gedung DPR tercatat tak mudah. Yoga pernahgagal mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, yakni pada Pemilu 2004. Saat itu, Yoga menjadi Caleg DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Timur yang meliputi Kabupaten Lamongan dan Gresik. Kegagalan tak membuatnya jera. Terbukti, di tahun 2009, Yoga kembali mencoba menjadi anggota DPR RI dari wilayah pemilihan yang sama, dan berhasil.

    Riset dan analisis: Ellyana Mayasari

  • Pendidikan

    • SD Negeri Kepatihan II Lamongan (1975-1981)
    • Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Bintang Sembilan
    • SMP Negeri 1 Lamongan (1981-1984)
    • SMA Negeri II Lamongan (1984-1987)
    • Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali (via PMDK)
    • Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia/ MPKP FE-UI (1999-2003)

  • Karir

    • Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar (1992-1993)
    • Ketua PB HMI (1995-1997)
    • Koordinator Majelis Pekerja Konggres (MPK) PB HMI (1997-1999)
    • Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI) periode 2005-2010
    • Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI periode 2010 – 2013
    • Ketua Departemen Perencanaan Monitoring dan Pengendalian Pemenangan Pemilu DPP PAN (2000-2005)
    • Wakil Sekjen Badan Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan (POK) tahun 2005 – 2010
    • Ketua Badan pemenangan Pemilu DPP PAN (2010-2015)
    • Anggota DPR RI 2009-2014 Fraksi PAN Komisi IV (Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan)
    • Bappilu PAN
    • Wakil Ketua Fraksi PAN

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya