Warga Xinjiang Kelaparan Setelah 40 Hari Kena Lockdown Akibat Covid-19
Warga di kota Ghulja, Xinjiang, China mengeluh kelaparan dan kehabisan makanan setelah pemerintah China menerapkan lockdown selama 40 hari untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Warga di kota Ghulja, Xinjiang, China mengeluh kelaparan dan kehabisan makanan setelah pemerintah China menerapkan lockdown selama 40 hari untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sejumlah pejabat AS mengatakan minoritas Uighur yang didominasi Muslim di wilayah Xinjiang ditangkap dan dipekerjakan dengan paksa.
Para aktivis HAM mengatakan sedikitnya 1 juta orang, sebagian besar minoritas Muslim telah ditahan di "kamp pendidikan ulang" di Xinjiang, di mana China dituduh melakukan pelanggaran HAM yang meluas termasuk pemaksaan sterilisasi untuk perempuan dan kerja paksa.
Partai Komunis China (CCP) memanfaatkan influencer asing untuk menyebarkan propaganda global dengan tujuan menutupi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di wilayah Xinjiang.
Senat AS mengesahkan UU yang mengatur larangan impor dari wilayah Xinjiang, China, sebagai tanggapan atas dugaan pelanggaran HAM terhadap kelompok minoritas Muslim Uighur.
Ada seruan yang berkembang di antara beberapa negara Barat untuk penyelidikan apakah tindakan Beijing di Xinjiang merupakan genosida.
China menuduh penyelenggara acara tersebut, yang juga mencakup beberapa negara Eropa lainnya bersama dengan Australia dan Kanada, menggunakan "masalah hak asasi manusia sebagai alat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri China seperti Xinjiang.
Sejumlah industri busana internasional mengatakan mereka akan segera menghentikan penggunaan bahan katun yang diproduksi dari Xinjiang karena prihatin dengan kabar terjadinya kerja paksa di sana.
Topik tentang pernyataan Nike menjadi hal yang paling banyak diperbincangkan di jejaring sosial Weibo (Twitternya China) kemarin dan peristiwa itu berkembang lebih jauh.
Pada Jumat, Amerika Serikat (AS) menyampaikan pihaknya bekerja untuk mendorong para sekutunya satu suara dalam mengecam penindasan China terhadap minoritas Muslim di Xinjiang dan penindasan di Hong Kong.
Lebih dari 100 lebih kamp ditemukan dari penyelidikan sebelumnya, dan para peneliti yakin mereka sekarang telah mengidentifikasi sebagian besar pusat penahanan di wilayah tersebut.
Warga Xinjiang, China diduga dipaksa mengonsumsi obat herbal diduga abal-abal, yang belum memiliki bukti dapat mengobati virus corona.
Temuan ini mengungkap wawasan baru tentang evolusi dan perkembangan historis populasi manusia di kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaKopi robusta dan arabika memiliki karakter yang berbeda dan juga kandungan nutrisi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaAbdul Azis tampil begitu menawan saat menghadiri acara Mapacci. Tampak sekali aura yang memancar
Baca SelengkapnyaShandy Aulia kini menjadi salah satu korban banjir di Dubai yang baru-baru ini melanda.
Baca SelengkapnyaSaat hamil, terdapat banyak kandungan yang harus dihindari. Simak cara memilih produk skincare yang tepat untuk ibu hamil!
Baca SelengkapnyaKandungan retinol memiiki peran aktif untuk perawatan wajah. Ikuti rekomendasi produk skincare berikut ini!
Baca Selengkapnya