24 Ambulans dan 1 kontainer siap evakuasi korban Trigana Air
Diketahui, 54 jenazah korban jatuhnya Trigana Air saat ini masih berada di Oksobil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Diketahui, 54 jenazah korban jatuhnya Trigana Air saat ini masih berada di Oksobil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Saat ini di Oksibil terdapat dua helikopter yang siap melakukan evakuasi.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan kotak hitam Trigana Air di antara semak-belukar Pegunungan Bintang.
"Papua itu memang bukan daerah yang mudah untuk penerbangan, karena bergunung-gunung, cuaca," kata JK.
Walaupun baru setahun pindah, Mario dikenal sebagai sosok yang sosiabel. Dia kerap berkumpul dengan tetangga sekitar.
Evakuasi korban Trigana Air dilakukan lewat jalur darat karena cuaca buruk.
Mereka menyatakan evakuasi terhambat kondisi cuaca dan bentang alam di lokasi kecelakaan.
Proses evakuasi telah dilakukan menggunakan helikopter milik Freeport.
Jonan juga mengingatkan supaya Trigana Air memenuhi semua hak ahli waris korban.
Sistem cara angkut itu, evakuasi korban lebih tepat dari pada menggunakan cara lainnya.
Sebagian uang itu masih utuh. Tim SAR berusaha menyelamatkan fulus itu.
Mereka berhasil mengantongi 38 jenazah dan masih menunggu bantuan evakuasi.
Bagi kerabat dan keluarga korban bisa melapor ke posko itu.
"Butuh waktu enam jam proses evakuasi jalur darat ini," kata Herominus.
Mereka menyatakan perbedaan data manifes tidak menjadi masalah karena semua penumpang sudah membayar iuran.
Jonan menyesalkan masih ada nama penumpang berbeda dengan manifes penerbangan.
Dia mengatakan alat radar pesawat di daerah terpencil masih kurang maksimal.
Setelah itu, jasad akan dibawa ke Oksibil lalu ke Sentani untuk proses identifikasi.