Taliban Mulai Bayar Gaji Pegawai Pemerintah Afghanistan, Sumber Dana Tidak Jelas
Ribuan pegawai pemerintah Afghanistan belum digaji setidaknya tiga bulan terakhir.
Ribuan pegawai pemerintah Afghanistan belum digaji setidaknya tiga bulan terakhir.
Selama dua dasawarsa Taliban beroperasi sebagai pemberontak namun mereka sudah sering menggunakan persediaan senjata dan peralatan yang ditinggalkan bekas pasukan pemerintah yang didukung Barat.
Taliban Gelar Parade Militer Pakai Kendaraan Lapis Baja AS. Pejuang Taliban menggelar parade menggunakan kendaraan lapis baja buatan Amerika dan helikopter Rusia dalam upaya nyata untuk memamerkan kekuatan militernya yang berkembang.
Aksi Tentara Taliban Amankan Rumah Sakit Kabul yang Terkena Ledakan. Setelah ledakan yang mengguncang rumah sakit militer Sardar Mohammad Daud Khan, sejumlah tentara Taliban melakukan penyisiran hingga pengamanan tiap sudut rumah sakit.
Dolar AS telah digunakan secara luas di pasar Afghanistan. Dolar juga sering digunakan untuk perdagangan di daerah yang berbatasan dengan tetangga Afghanistan seperti Pakistan.
Pejuang Taliban Luka-Luka Akibat Ledakan di Rumah Sakit Kabul. Dua ledakan besar kembali menghantam dekat rumah sakit militer Sardar Mohammad Daud Khan di Kabul. Ledakan yang berasal dari bom mobil itu telah mengakibatkan sedikitnya 19 orang tewas dan 43 lainnya terluka.
Tidak ada negara yang secara resmi mengakui pemerintah Taliban sejak mengambil alih negara itu pada Agustus, sementara miliaran dolar aset dan dana Afghanistan di luar negeri juga telah dibekukan, bahkan ketika negara itu menghadapi krisis ekonomi dan kemanusiaan yang parah.
Akhundzada menjadi pemimpin spiritual Taliban sejak 2016, tapi masih menjadi tokoh yang tertutup, bahkan setelah kelompoknya mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus lalu.
Pria bersenjata yang menyebut diri mereka sebagai Taliban menyerang sebuah pesta pernikahan di Afghanistan timur, meminta agar menghentikan musik yang diputar dalam acara tersebut.
Potret Salon Kecantikan di Afghanistan di Tengah Peraturan Ketat Taliban. Di tengah larangan maupun pembatasan aktivitas perempuan oleh Taliban, sejumlah salon kecantikan terlihat beroperasi melayani pelanggan yang datang.
Eksodus para jurnalis ini memicu pertanyaan serius terkait masa depan media di Afghanistan, di mana pers yang bebas adalah salah satu dari beberapa tujuan nyata selama 20 tahun pendudukan Barat.
Potret Salon Kecantikan yang Nekat Menentang Taliban. Meskipun mendapat banyak ancaman dari Taliban, Mohadessa tetap membuka salonnya. Salon itu kini menjadi salah satu tempat terakhir di Kabul, di mana para wanita dapat bertemu di luar rumah mereka dan menjadi gelembung kebebasan yang jauh dari pandangan pria.
Pemenang Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai mendesak Taliban untuk mencabut larangan sekolah bagi anak-anak perempuan di Afghanistan.
Potret Rehabilitasi Para Pecandu Narkoba ala Taliban. Sejak mengambilalih kekuasaan, Taliban semakin meningkatkan penggerebekan di daerah-daerah tempat berkumpulnya para pecandu narkoba. Selain itu, Taliban juga menggunakan pendekatan brutal untuk memaksa mereka melepaskan diri ketergantungannya.
Setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, gadis remaja diminta diam di rumah sampai terciptanya lingkungan belajar yang aman. Tapi anak laki-laki semua tingkat dan siswa SD perempuan diizinkan kembali ke sekolah.
Bulan lalu, Taliban mengumumkan sekolah akan dibuka, namun hanya anak laki-laki semua usia yang diminta kembali ke sekolah. Langkah tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai kebijakan kelompok tersebut tentang pendidikan pada perempuan.
Untuk pertama kalinya perwakilan pemerintah Amerika Serikat (AS) bertemu dan melakukan perundingan dengan delegasi Taliban di Doha, Qatar. Ada beragam hal yang dibahas, termasuk masalah keamanan dan terorisme.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri menggambarkan keterlibatan itu sebagai pragmatis dan berfokus pada "masalah kepentingan nasional vital AS" dan mengatakan kepada CBS News pertemuan itu "bukan tentang memberikan pengakuan atau menganugerahkan legitimasi."