Rifai menjelaskan, khusus untuk Kabupaten Pesawaran telah rampung 100 persen dengan total pembangunan rumah 137 unit. Sementara, Kabupaten Lampung Selatan masih dalam proses dengan prosentase 57 persen dengan target total 524 unit.

Setelah dua tahun menunggu, mereka masih menunggu janji pemerintah yang akan membangunkan hunian tetap untuk para korban tsunami. Warga tidak berdaya untuk pindah ke tempat yang lebih laik atau membangun rumah sendiri, karena harta benda sudah hilang.

"Itu atas usulan saya, menyampaikan di ruangan (forensik) ada Fathullah, Mulyadi," kata Amran saat ditanya oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eka Nugraha.

Sebagian besar dana sudah dipakai untuk pembangunan hunian sementara (huntara).

"Kita kebanyakan masih diskusilah pembahasanlah, hari ini baru bentuk FGD kan waktunya sudah harus aksi. Ini kita malah lebih banyak diskusi. Banyak karyawan hotel dirumahkan karena tidak ada kegiatan di Pandeglang, daerah lain masih pendataan," kata Ketua umum PHRI Provinsi Banten, Ashok Kumar.

Muhtarom melanjutkan, Pemprov Banten juga memberikan pengobatan gratis kepada seluruh korban tsunami Selat Sunda.

Sejumlah keluarga korban meninggal itu, di antaranya masih menunggui keluarganya yang juga harus dirawat di RSUD dr Bob Bazar, di Kalianda atau masih berada di pengungsian setempat.

Korban tertimpa reruntuhan bangunan villa Selat Sunda juga sekujur tubuhnya terkena pecahan kaca akibat terjangan tsunami. Bahkan, korban saat ditemukan tim evakuasi sudah tidak sadarkan diri akibat luka serius itu.

Enam penyidik tiba di rumah sakit pukul 15.30 Wib menggunakan dua mobil. Ruang Dirut RSDP Serang, dr Sri Nurhayati dan ruangan instalasi kedokteran forensik juga digeledah. Tampak penyidik menyita sejumlah berkas dari RSDP Serang.

Polda Banten mengambil alih kasus mahalnya biaya pengobatan korban Tsunami Banten asal Kota Cilegon di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM).

Satreskim Polres Cilegon terus mendalami keluhan mahalnya biaya pengobatan korban tsunami Selat Sunda asal Kota Cilegon Banten. 10 orang diperiksa penyidik dari manajemen Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM).

Polisi Selidiki Mahalnya Pengobatan Korban Tsunami Banten di RSKM. Berdasarkan informasi unit Tipikor Satreskrim Polres Cilegon yang dipimpin oleh Iptu Khoirul Anam, menyambangi rumah korban. Dan menemui orangtua korban tsunami yakni Sulastri (36).

Keluarga korban mengaku keberatan adanya pungutan biaya oleh pihak rumah sakit. Besarannya biaya yang harus dikeluarkan pihak keluarga juga mencapai belasan juta rupiah.

Kabid Dokkes AKBP Nariyana mengatakan, pemakaman massal lima jenazah karena tidak adanya informasi dari pihak keluarga setelah waktu yang ditentukan.

5 Jenazah Korban Tsunami Banten Dimakamkan Massal Besok, Ini Ciri-cirinya. Dia menjelaskan, sebelum dimakamkan seluruh data dari ketujuh jenazah akan disimpan dulu, untuk memudahkan pencarian jika di kemudian hari ada keluarga korban yang mencari.

Berdasarkan data BNPB hingga Rabu 2 Januari kemarin, 437 korban tewas akibat tsunami Banten. Sebanyak 36.923 orang yang mengungsi dari tempat tinggalnya.

Polisi berhasil mengungkap kasus pungli di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang. Bagaimana caranya?

Juru bicara warga Perumahan Bukit Nusa Indah, Juliyarto mengatakan, istri almarhum Rumisih dan putri keduanya Nidaul Khusna yang juga menjadi korban tsunami Selat Sunda lebih dulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.