Asal Muasal Bantuan Rumah untuk Keluarga Korban Trisakti
Menurut Adian, pemberian rumah sebagai bentuk rasa peduli, kemanusiaan dan upaya menepati janji kepada keluarga korban tragedi Trisaksi.
Menurut Adian, pemberian rumah sebagai bentuk rasa peduli, kemanusiaan dan upaya menepati janji kepada keluarga korban tragedi Trisaksi.
Tapak Tilas Tragedi 12 Mei 1998 di Museum Universitas Trisakti. Museum tersebut berdiri sebagai bukti sejarah perjuangan gerakan mahasiswa tahun 1998. Saat itu mahasiswa perguruan tinggi di seluruh Indonesia mengadakan unjuk rasa untuk menuntut reformasi.
Putusan menolak kasasi tersebut dijatuhkan ketua majelis hakim yaitu Supandi, dengan hakim anggota masing-masing Yodi Martono Wahyunadi dan Is Sudaryono pada Kamis 2 September 2021. Dengan ditolaknya kasasi dari perkara nomor: 329 K/TUN/TF/2021.
Warnanya putih, paling mencolok di antara yang lainnya. Berada tepat di samping Presiden Indonesia keempat KH Abdurrahman Wahid. Dialah Sinci Ita Martadinata Haryono. Perempuan dari etnis Tionghoa yang menjadi korban kekerasan Mei 1998. Sinci berarti papan arwah.
“Mobil itu saya adang. Begitu turun mobil, saya langsung ditodong pistol di sini. Pas,” cerita Agus sembari menunjuk keningnya.
Ini adalah cara halus menghancurkan hegemoni Soeharto. Sebab tidak mungkin melakukan perlawanan kepada Soeharto secara frontal.
Kerusuhan meluas ke banyak daerah, tidak hanya terjadi di Jakarta. Penyebabnya adalah gelombang massa yang mendesak agar Soeharto mundur kursi presiden yang telah didudukinya selama 32 tahun. Peristiwa tersebut terjadi di medio tahun 1998.
Bulan Mei memiliki kenangan bagi Firdaus Hasbullah, karena menjadi bagian dari salah satu penggerak mahasiswa Palembang turun ke jalan. Tujuannya hanya satu, meruntuhkan rezim Presiden Soeharto. Reformasi menjadi target setelahnya yang akhirnya disambut euforia masyarakat.
Hari mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan berkas banding dari PTUN. Hari berharap keseluruhan prosesnya dapat berjalan dengan baik.
Ferry menyebut, tindakan Jaksa Agung dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di antaranya terkait penanganan perkara, tindakan memproses penanganan perkara, tindakan tahapan proses penanganan perkara, baik itu P19, P21.
Jaksa Agung ST Burhanuddin sebut peristiwa Semanggi I dan Semanggi II tidak termasuk pelanggaran HAM berat.
Aktivis Tabur Bunga Peringati Tragedi Mei 98. 21 tahun tragedi Mei 98 mengisahkan kenangan pilu bagi keluarga korban di mana saat itu di perkirakan 1217 orang menjadi korban kerusuhan.
Murni mendatangi Citra Plaza Klender, Jakarta Timur. Saat transisi masa orde baru ke reformasi, terjadi kerusuhan di sejumlah tempat di Jakarta, salah satunya mal itu yang diduga sengaja dibakar. Banyak orang terjebak di dalamnya, salah satunya Agung Tripurnawan.
Sejumlah keluarga korban kerusuhan Mei 1998 dan sejumlah lembaga seperti Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Kontras serta koalisi masyarakat lainnya menggelar acara tabur bunga dalam rangka memperingati 21 tahun peristiwa tersebut.
Para keluarga korban kerusuhan Mei 1998 menggelar prosesi tabur bunga di Mal Klender, Jakarta Timur, Senin (13/5). Mal Klender yang dulunya bernama Yogya Department Store diduga dibakar secara sengaja dan jumlah korban di bangunan yang kini berganti nama jadi Citra Plaza ini sekitar 200 orang.
Doa dan Tabur Bunga Peringati 21 Tahun Tragedi 12 Mei 1998. Ziarah ini sebagai bentuk mengenang para pejuang reformasi yang dimakamkan di TPU Tanah Kusir, antara lain Elang Mulya, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie, dan Hery Hartanto.
"Saya sarankan, kita selesaikan lewat badan kerukunan. Dendam sejarah ini sampai kiamat enggak pernah selesai, seperti di Spanyol, Chili, kan dendam terus," kata Kivlan.
Kerusuhan Mei 1998 memang menjadi catatan sejarah kelam bangsa Indonesia. Dan deretan mantan jenderal TNI dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kerusuhan Mei 1998.