SBY akan bertemu Tommy Soeharto dan Yusril ajak dukung Prabowo. SBY dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam waktu dekat ini. Termasuk juga bertemu dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

Mensesneg minta SBY tak berasumsi soal data angka kemiskinan. Dia meminta kepada SBY agar tidak berasumsi terkait angka kemiskinan yang ada di Indonesia serta melihat data Badan Pusat Statistik (BPS).

"Jika mengacu pilkada, meski SBY turun lapangan ternyata tidak semuanya menang," kata Awiek.

SBY yakin Prabowo akan memilih dengan kebijaksanaannya siapa yang paling tepat mendampingi. Sebab, persoalan cawapres bukan soal menang pemilu, tapi juga soal mengemban amanah rakyat selama lima tahun.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri dan jajarannya di Hotel Gran Melia, Rasuna Sahid, Jakarta Selatan, Senin (30/7) malam. Mereka membahas soal koalisi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan meyakini pertemuan dengan PKS akan menghasilkan titik temu. Pernyataan itu menyusul pertemuan antara Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden PKS Sohibul Iman di Hotel Gran Melia, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/7) malam ini.

SBY sibuk hari ini: Pagi ketemu Prabowo, malam jatah PKS. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono punya sejumlah agenda penting hari ini. Semuanya dalam rangka mematangkan koalisi dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto dan partai pendukungnya.

SBY membantah tudingan orang-orang dekat Jokowi yang mengatakan jika dalam pertemuan itu mengajukan cawapres kepada Jokowi.

Politikus PDIP sindir SBY baper, malah kedepankan kepentingan anak. Sebelumnya, SBY mengakui hubungannya dengan Mega masih belum pulih dan berjarak. Hal itu juga yang membuat koalisi Partai Demokrat dan Jokowi menemui jalan buntu.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menuturkan hubungannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hingga kini belum pulih. Hal itu diduga menjadi salah satu alasan Demokrat sulit berkoalisi dengan PDIP mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dirinya sangat menghormati Presiden Jokowi dan menegaskan tidak ada masalah dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu. Dan hambatan untuk berkoalisi bukan datang dari Jokowi maupun dirinya.

Sejauh ini, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang paling kuat digadang-gadang sebagai cawapres.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) yang menyebut tawaran Demokrat mengajukan cawapres tidak ditindaklanjuti oleh Joko Widodo (Jokowi)

SBY: Parpol meninggalkan Jokowi karena tidak cocok cawapres ya anything can happen. "Pak Jokowi sekarang didukung 6 parpol, dalam statement itu beliau solid. Saya pikir benar. 6 parpol bisa setuju bisa juga tidak ada kemungkinan. Parpol meninggalkan Jokowi karena tidak cocok cawapres ya anything can happen," imbuh SBY.

SBY mengaku telah lebih 10 tahun untuk menjalin komunikasi dengan Megawati. Bahkan, dia menyebutkan Taufiq Kiemas mendiang suami Megawati berupaya untuk memulihkan hubungan dirinya dengan Megawati.

SBY beri kode tak gabung koalisi Jokowi, pilih jajaki Prabowo. Menurut SBY hubungan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memang belum cair. Upaya untuk mencairkan hubungan keduanya selama 10 tahun tak membuahkan hasil.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan tak pernah menawarkan cawapres ke Jokowi. Bahkan, SBY menyatakan tak pernah menawarkan sang anak, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk dijadikan pasangan Jokowi di Pilpres 2019.

SBY: Saya bukan anak buah Jokowi, Ngabalin hati-hati bicara. Menurut SBY, Partai Demokrat memiliki hak dalam menentukan hak politiknya dalam Pilpres 2019 mendatang. Dia pun menyebut pernyataan Ngabalin, partai Demokrat yang berlabuh di koalisi umat tanpa 'pamit' dengan Jokowi sebagai sikap tidak menggambarkan negarawan