SMRC: Cawapres Tidak Punya Pengaruh Besar Dongkrak Elektabilitas Capres
SMRC menguji elektabilitas Ganjar melawan Anies dan Prabowo.
Pasangan Ganjar-Mahfud unggul jauh dengan suara 45 persen. Disusul Prabowo-Erick kemudian Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC merilis hasil terbaru elektabilitas Capres di Pemilu 2024. Khususnya, bagi pemilih yang tergabung dalam kelompok 212
Baca SelengkapnyaCak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Baca SelengkapnyaKoalisi dengan Anies Baswedan membawa kebaikan dan manfaat.
Baca SelengkapnyaAnies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pemilih PKB yang lebih mendukung Prabowo atau Ganjar.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar mengalahkan dua pesaing terberatnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaTren itu terlihat alam simulasi efek popularitas head to head pilihan bakal calon presiden di antara yang tahu Ganjar dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaSMRC menguji elektabilitas Ganjar melawan Anies dan Prabowo.
Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dianggap menjadi sosok yang kemungkinan besar akan meneruskan program Joko Widodo (Jokowi).
Deni mengatakan, apalagi Ganjar tak maju Pilpres 2024, suaranya akan terbagi ke Prabowo dan Anies Baswedan.
Dengan catatan, jika Ganjar Pranowo yang diusung PDIP di Pilpres 2024.
"NasDem naik dari 3 persen menjadi 7 persen," jelas Direktur Riset SMRC Deni Irvani.
Elektabilitas sebagian besar partai politik (parpol) belum pulih jika dibandingkan dengan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2019.
Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, duet Prabowo Subianto dan Khofifah Indar Parawansa mungkin saja terjadi di Pilpres 2024.
SMRC melakukan survei dengan simulasi tertutup. Ada lima nama yang dimunculkan yaitu Cak Imin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil.
Alasan utama mengapa Ganjar dan Anies yang berpotensi besar masuk putaran kedua karena dalam satu setengah tahun terakhir, Ganjar terus konsisten mendapatkan suara teratas, Prabowo cenderung melemah, dan Anies cenderung menguat.
Dia mengaku agak tercengang dengan munculnya pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo yang mengajak untuk berpikir kembali tentang Pemilu 2024 dengan dalih kinerja Presiden Jokowi dinilai bagus oleh rakyat pada umumnya.