Aksi membakar sepeda motor oleh suku Baduy menjadi sorotan publik usai viral di media sosial.

Video pembakaran motor itu diunggah oleh pemerhati masyarakat adat Baduy Uday Suhada melalui akun media sosialnya.

Suku Baduy dikenal sebagai suku yang masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi para leluhur mereka.

Ada kakak beradik cantik yang menjadi idola para wisatawan, hingga dijuluki sebagai 'artis Baduy'.

Rupanya ada salah seorang wanita dari Baduy yang kerap dicari oleh para wisatawan dan dijuluki sebagai 'artis Baduy'.

Tetua adat Baduy Jaro Saija, bersama warga Desa Adat Kanekes lainnya mengajukan sejumlah permintaan kepada pemimpin tertinggi di Banten. Dikatakan Jaro, hal tersebut merupakan amanat Kokolot (leluhur), sesuai kondisi desa selama satu tahun terakhir.

Masyarakat suku Baduy tetap melakukan Seba Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (21/5). Berbeda dengan sebelum pandemi Covid-19, ritual tahunan itu kali ini dilakukan tertutup dan terbatas.

Sebuah video berisikan ungkapan keluh kesah warga Baduy lantaran tanah larangan Gunung Liman, Banten, diduga dirusak oleh penambang emas liar atau gurandil, tersebar di media sosial. Dalam video tersebut terlihat dua orang suku Baduy sedih karena kondisi hutan larangan yang diamanatkan oleh leluhur mengalami kerusakan.

Kehidupan Warga Baduy yang Tangguh Hadapi Pandemi. Hampir setahun pandemi menyerang seluruh dunia, warga adat Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam, sama sekali tidak ada yang terpapar Covid-19, alias nol kasus. Menjalani kehidupan yang selaras dengan alam membuat mereka tetap tangguh menghadapi pandemi.

Semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu, Desa Adat Baduy termasuk paling aman. Bahkan bisa dikatakan 'Zero Covid-19' hingga sekarang.

Dosen Sejarah dan Kebudayaan Jawa FIB UI, Prapto Yuwono meminta, pemerintah agar bisa menghargai keputusan para tokoh adat Suku Baduy. Menurutnya, pemerintah tidak perlu mengeksploitasi Suku Baduy menjadi sumber pendapatan negara di sektor wisata.

"Yang datang ke sana harus dapat izin ketat, peraturan ketat, terus harus benar-benar terpantau, bahkan di sana ada, ini kan hampir sama seperti kayak suku Indian di Amerika itu kan, mendapat perlindungan khusus," kata Dede Yusuf.

Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, mengatakan warga Baduy juga tidak boleh pergi ke luar daerah, terkecuali mereka ada keperluan penting yang diperbolehkan dengan mendapatkan izin.

Warga Baduy melaksanakan seba Baduy dengan peserta yang sangat terbatas dan ketat oleh aturan protokol kesehatan. Dalam pelaksanaan Seba Baduy, Masyarakat suku Baduy merasa prihatin dengan situasi dan kondisi pandemi Corona yang telah melanda Banten.

Menengok Aktivitas Suku Baduy di Tengah Pandemi. Pariwisata adat budaya Suku Baduy ditutup sementara selama masa pandemi virus corona Covid-19. Penutupan kegiatan wisata tersebut juga bertepatan dengan Ritual Kawalu yang sedang dijalankan masyarakat Suku Baduy Dalam, di mana mereka menutup diri dari pengunjung.

"Kami menggelar rekonstruksi itu di Mapolres untuk menjaga kondusifitas," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Lebak Kompol Wendy Andrianto .

Masyarakat suku Baduy meminta penyebar hoaks yang menyebutkan warga suku Baduy ikut ke Jakarta untuk aksi People Power pada Rabu, 22 Mei 2019 mendatang, segera membuat klarifikasi.

Ribuan masyarakat adat Baduy menggelar ritual seserahan hasil bumi serta melaporkan berbagai kejadian yang telah berlangsung setahun terakhir di Suku Baduy kepada 'Bapak Gede' Gubernur Banten Wahidin Halim. Ritual yang dikenal Seba ini digelar dari 4-5 Mei 2019.