Periksa 2 Saksi, KPK Telisik Asal Usul Aset Tersangka Suap Garuda
Awalnya, penyidik mengagendakan pemeriksaan terhadap enam saksi pada hari ini. Namun, hanya Sri Endang Nurliana dan Irfan Mediawan yang memenuhi panggilan pemeriksaan.
Awalnya, penyidik mengagendakan pemeriksaan terhadap enam saksi pada hari ini. Namun, hanya Sri Endang Nurliana dan Irfan Mediawan yang memenuhi panggilan pemeriksaan.
Agus Wahjudo selaku mantan Executive Project Manager PT Garuda Indonesia diketahui pernah berperan memimpin proses pengadaan pesawat dan mesin pesawat pada PT Garuda Indonesia yang kini menjadi rasuah.
Menurutnya, sejak awal menangani perkara dugaan suap terkait dengan pengadaan mesin pesawat PT. Garuda Indonesia, KPK telah bekerja sama dengan otoritas penegak hukum di beberapa negara terkait, di antaranya SFO Inggris dan CPIB Singapura.
"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka HS (Hadinoto Soedigno),"
Dalam surat dakwaan, penandatanganan itu dilakukan Soetikno dalam rangka memberikan upah kepada Emirsyah Satar dan pihak lain yang turut berjasa.
Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar Jalani Sidang Perdana. Emirsyah Satar didakwa menerima suap dari Soetikno Soedarjo, pemilik PT Mugi Rekso Abadi, sebesar Rp 5,8 miliar, USD 884.200, EUR 1 juta, SGD 1 juta. Suap itu terkait pengadaan sejumlah pesawat di Garuda Indonesia.
Berkas Emirsyah telah rampung pada Rabu (4/12).
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mendalami kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan mantan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, dan Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia (Persero) tahun 2007-2012 Hadinoto Soedigno tersangka kasus dugaan suap pengadaan mesin dan pesawat di PT Garuda Indonesia.
Dalam perkara ini KPK menemukan dugaan aliran dana signifikan yang dialirkan kepada sejumlah pejabat di Garuda Indonesia. KPK telah mengendus adanya aliran korupsi sebesar Rp100 miliar yang semula ditemukan hanya Rp20 miliar.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan mantan Anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Chandra Tirta Wijaya terkait kasus dugaan korupsi pengadaan mesin dan pesawat di PT Garuda Indonesia.
Hadinoto yang sudah dijerat sebagai tersangka ini akan diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
Selain Hadinoto, tim penyidik juga akan memeriksa mantan Plh Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Muhammad Arif Wibowo dan pensiunan pegawai PT Garuda Indonesia Capt. Agus Wahjudo.
KPK menduga uang suap yang diberikan Soetikno kepada Emirsyah dan mantan Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno tidak hanya berasal dari perusahaan Rolls-Royce, tetapi juga berasal dari pihak pabrikan lain yang mendapatkan proyek di PT Garuda Indonesia.
KPK menetapkan mantan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, dan Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia (Persero) tahun 2007-2012 Hadinoto Soedigno tersangka kasus dugaan suap pengadaan mesin dan pesawat di PT Garuda Indonesia.
Selain kepada Awaluddin, penyidik juga mencecar proses pengadaan BHS kepada saksi lainnya. Yakni Asistance Vice President of Procurement and Logistic Munalim, serta empat Operation Service Procurement Senior Officer, yakni Rudi Syamsudin, Irja Fuadi, Ponny Suyaningsih, dan Rusmalia.
"Ini terlambat 7 hari. Tapi bukan kesengajaan, tapi karena ada perkembangan baru. Kasus ini memang tidak mudah karena melibatkan banyak negara," ujar Syarif.
"Suap diberikan Hadinoto melalui rekening Hadinoto di Singapura," kata Syarif.