Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Nasional Cukup hingga Lebaran 2020
"Stok beras nasional 1,4 juta ton di Perum Bulog yang dapat digunakan sebagai cadangan kebutuhan jelang Lebaran," tutur Ahmad
Kemendag bakal datangkan pasokan beras dari Thailand guna mengantisipasi kekurangan pasokan beras di Indonesia akibat dampak fenomena El Nino.
Baca Selengkapnya"Stok beras nasional 1,4 juta ton di Perum Bulog yang dapat digunakan sebagai cadangan kebutuhan jelang Lebaran," tutur Ahmad
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang, Aziz Gunawan menerangkan, saat ini merupakan momen puncak panen petani padi di Tangerang. Hal ini, dipastikan akan terus berlangsung sampai Juni 2020.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menjamin stok beras di provinsi itu cukup untuk satu tahun ke depan. Hal ini karena beberapa daerah penghasil beras baru saja panen raya dengan hasil yang berlimpah.
"Jadi gambaran umum adalah Bulog telah menyiapkan cadangan beras (dengan) jumlah yang cukup. Kemudian, produksi pangan kita untuk di Bali dijamin cukup, ketersediaan di pasar juga cukup dan dengan harga yang terkendali. Tentu Pemerintah Kabupaten dan Kota melakukan hal yang sama."
Sri Purnomo menerangkan, ada kurang lebih 7.576 hektare lahan pertanian produktif di Sleman. Dari jumlah luas lahan tersebut, Sri Purnomo menyampaikan jika per hektare lahan pertanian bisa menghasilkan 57,25 kuintal beras.
Kebijakan tersebut juga dapat menjaga pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Sehingga efektif dalam menstimulus perekonomian nasional, yang cukup terdampak perlambatan ekonomi global akibat pandemi virus corona.
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso, mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk melaporkan persediaan beras dalam menghadapi cuaca buruk. Dalam rangka antisipasi bencana banjir, pihaknya sudah memperbaiki gudang beras agar tidak terendam air.
Ketidakseimbangan beras yang masuk dan keluar bukan disebabkan oleh kelebihan suplai dari impor karena stok minimal cadangan beras pemerintah (CBP) harus ditetapkan sebanyak dua juta ton.
Sekitar 20.000 ton stok cadangan beras pemerintah (CBP) Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) terancam busuk. Sebab, beras tersebut telah mendekam selama 4 bulan di gudang dan tak tersalurkan sehingga mengalami penurunan mutu dan terancam busuk bila terus dibiarkan.
Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan melelang 20.000 ton beras stok lama yang sudah tersimpan dan tak tersalurkan lebih dari empat bulan. Beras akan dilelang di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Adapun lelang tersebut guna menghindari pemusnahan beras yang mengalami penurunan mutu.
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso (Buwas), menyinggung kebijakan disposal beras. Dia mengungkapkan pihaknya telah melepas stok beras yang sudah mengalami turun mutu sebanyak 20.000 ton namun tidak untuk dimusnahkan.
Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya sekaligus pengelola tunggal Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Arief Prasetyo Adi memastikan stok beras untuk kebutuhan pangan warga DKI Jakarta dalam taraf aman.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi mengenai kondisi pangan terkini termasuk beras. Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog). Adapun posisi ketersediaan saat ini mencapai 2,4 hingga 2,5 juta.
Tiga kecamatan di Kabupaten Bogor, disiapkan untuk menyukseskan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada 2045. Meskipun, secara keseluruhan, beras petani lokal hanya mampu memenuhi 61 persen kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Bogor.
Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) berencana melakukan ekspor beras saat panen raya pada bulan April hingga Mei 2019. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan produksi beras dalam negeri. Namun, beberapa waktu lalu, Budi Waseso harus mengubur rencananya ini.
Wakil Bupati Jayawijaya, Papua, Marthin Yogobi meminta seluruh kepala kampung di wilayahnya menghentikan praktik penyelewengan beras sejahtera (rastra) milik warga untuk kebutuhan pribadi. Dia mengatakan kebiasaan penyelewengan itu merupakan penyakit tahun sebelumnya yang tidak boleh dibawa hingga kepemimpinannya.
Oleh karena itu, perbaikan dan peningkatan skema distribusi sangat penting sehingga tidak terjadi lagi penumpukan dan pembusukan beras di gudang.