Jenazah Pramugari Sriwijaya Air Dimakamkan di Bandung
“Beliau (Oke) orangnya rajin, dan pribadi yang baik. Kami baru bisa datang (mengunjungi keluarga Oke) karena ada proses identifikasi (jenazah) dulu,” ucap Andi
“Beliau (Oke) orangnya rajin, dan pribadi yang baik. Kami baru bisa datang (mengunjungi keluarga Oke) karena ada proses identifikasi (jenazah) dulu,” ucap Andi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta sampai Selasa pagi telah menerima 310 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
Hery menerangkan saat ini pihaknya lebih mengutamakan pemeriksaan menggunakan DNA. Pasalnya menurut Hery seiring dengan berjalannya waktu pemeriksaan menggunakan sidik jari kurang efektif lantaran rusaknya jaringan tubuh korban.
"Tidak ganggu operasi SAR. Sekarang kapalnya masih beroperasi," ucap dia.
Nurcahyo menuturkan pihaknya juga sudah mengunduh seluruh data kotak hitam, yakni Flight Data Recorder (FDR).
Rasman mengatakan, situasi di sekitaran perairan Kepulauan Seribu diterpa angin kencang. Akibatnya, gelombang tinggi pun muncul.
Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Capt. Nurcahyo mengatakan berdasarkan ketentuan internasional penerbangan, negara pembuat dan pendesain pesawat berhak melakukan investigasi jika terjadi kecelakaan.
Hanya saja, karena objek yang dicari semakin sedikit, area pencarian pun dipersempit.
Jenazah pramugari Sriwijaya Air SJ182, Oke Dhurrotul Jannah (24) dijadwalkan tiba di kediamannya, di Kampung Manglayang, RT 03/01, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (19/1).
Bagus mengakui bahwa temuan timnya pada hari ini cukup sedikit jika dibanding hari-hari sebelumnya. Hal ini patut dimaklumi, pasalnya sejak pagi cucai di lokasi dominan mendung. Ditambah sebelumnya telah diguyur hujan sehingga disebut cukup menyulitkan tim penyelam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, pihaknya berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban pada hari ini, Senin (18/1).
Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Perpanjang 3 Hari. Kepala Basarnas, Marsyda (Purn) Bagus Puruhitno, menyatakan, operasi SAR gabungan pencarian dan pengevakuasian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diperpanjang tiga hari.
Warga Kota Pontianak yang menjadi korban Sriwijaya Air SJ-182, yang tercatat dalam data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak berjumlah 11 orang. Sementara ini, sudah ada empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 rute penerbangan Jakarta - Pontianak, yang telah tiba di Pontianak.
Perpanjangan ini membuat masa pencarian akan tetap dilanjutkan hingga Kamis (21/1) mendatang.
Keduanya ditemukan oleh tim SAR dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan TNI Angkatan Laut (AL). Bagian tubuh ditemukan tim SAR itu kemudian diserahkan kepada Basarnas untuk ditindaklanjuti.
Dengan kecepatan angin itu, operasi penyelaman dirasa sangat berbahaya.
Yani berharap dengan melakukan pemeriksaan dan analisa melalui CCTV timnya dapat mengetahui data yang lebih jelas terkait korban. Hal itu, karena potongan tubuh yang didapat oleh tim evakuasi tidak seluruhnya memiliki sidik jari.
Selain itu, Hery mengatakan bila Tim DVI Polri juga telah lengkap menerima laporan orang hilang 62 laporan terdiri dari 32 laki-laki dan 30 perempuan. Namun demikian pihaknya masih membutuhkan data-data pelengkap guna proses identifikasi