SMI Catat Aset Capai Rp113,5 Triliun di Kuartal I-2022
Darwin mengatakan, penurunan aset terjadi karena SMI memiliki kewajiban memberikan pembayaran kepada investor dalam bentuk obligasi sukuk dan pembayaran kepada perbankan yang menjadi mitra.
Adapun rincian keberhasilan perseroang antara lain komitmen pembiayaan investasi sebesar Rp137,7 triliun. Total aset pembiayaam dan investasi Rp91,3 triliun.
Baca SelengkapnyaDarwin mengatakan, penurunan aset terjadi karena SMI memiliki kewajiban memberikan pembayaran kepada investor dalam bentuk obligasi sukuk dan pembayaran kepada perbankan yang menjadi mitra.
PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI (Persero) mencatatkan penyaluran pembiayaan terhadap pemerintah daerah hingga Maret 2022 sebesar Rp27 triliun. Angka tersebut tumbuh sekitar 132,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan SMF, Bonai Subiakto mengatakan, modal tersebut diserahkan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PNM) yang berasal dari penerbitan surat utang.
Adapun, perusahaan juga tercatat memperoleh laba sebesar Rp754 miliar hingga pertengahan tahun. Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad mengatakan, PT SMI turut merasakan dampak hebat akibat pandemi Covid-19.
Uji Coba Flyover Cakung. Uji coba yang berlangsung mulai pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB ini diharapkan mampu memperlancar mobilitas pengguna jalan serta mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah tersebut.
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) berhasil mencatatkan pendapatan usaha mencapai Rp 5,22 triliun hingga November 2020. Sementara, laba bersih yang diperoleh PT SMI mengalami kenaikan menjadi Rp 1,93 triliun.
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), hingga November 2020, telah mencatatkan komitmen sebesar Rp 106,767 triliun dengan outstanding Rp 61,943 triliun. Hingga akhir tahun diperkirakan angka ini akan terus meningkat.
Komitmen PT SMI dalam mendukung keberlangsungan pembangunan berkelanjutan Indonesia dibuktikan dengan difasilitasinya beberapa proyek infrastruktur hijau (Green Infrastructure). Salah satunya adalah dukungan penyiapan proyek panas bumi di Wae Sano.
PT Sarana Multi Infrastruktur Persero (PT SMI) menanamkan modal Rp3,5 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional. Investasi ini dilakukan agar kegiatan operasional PT KAI dapat berjalan kembali setelah mengalami penurunan pendapatan secara serius.
PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) telah menyalurkan pinjaman untuk pembangunan infrastruktur kepada Pemerintah Daerah sejak akhir 2015. Hingga akhir 2019, total komitmen pinjaman daerah yang disalurkan mencapai Rp4,6 triliun kepada 24 pemerintah daerah.
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Edwin Syahruzad mengatakan, pihaknya siap jika ditunjuk menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia. Dia menyakini, kinerja SMI yang cukup bagus menjadi modal ke depan.
PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) telah memberikan pinjaman sebesar Rp346 miliar untuk pembangunan jalan dan rumah sakit di Penajam Pasir, Kalimantan Timur. Seperti diketahui, Penajam Pasir baru-baru ini ditunjuk oleh pemerintah menjadi ibu kota baru.
PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun sejak Januari hingga September 2019. Laba tersebut tercatat tumbuh sekitar 16,7 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,25 triliun.
Sebagai pilot project, Perseroan akan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,3 miliar untuk dua destinasi wisata, yakni Desa Wisata Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah dan Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Selain pembiayaan, Perseroan juga menargetkan sekuritisasi pada tahun ini dapat tumbuh mencapai 2,2 triliun. Angka ini juga meningkat dibanding RKAP 2018 yang hanya mencapai Rp 2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi apresiasi terhadap PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atas pencapaian memberikan pendanaan pembangunan infrastruktur sebesar Rp 553 triliun selama 10 tahun berkarya. Saat didirikan, SMI hanya memiliki modal pendanaan sebesar Rp 1 triliun.
Menteri Sri Mulyani mengatakan, sudah banyak pencapaian yang diraih dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Meski demikian, daya saing atau competitiveness index infrastruktur Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Malaysia. dia mengajak SMI agar turut serta mendorong kenaikan competitiveness index.