Elektabilitas survei ini didasari pada pertanyaan jika pemilu dilakukan hari ini, tokoh mana yang akan dipilih. PWS memberikan simulasi 10 nama dan 3 nama. Dari kedua simulasi itu, Prabowo berada di posisi teratas, yang kemudian disusul Ganjar dan Anies Baswedan.

Penurunan Anies dimanfaatkan dengan baik oleh tim Prabowo untuk mengembalikan kantong-kantong dukungan masyarakat yang sempat lari ke Anies seperti di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Gerindra menyebut, pencapaian ini menjadi penyemangat untuk kader. Namun Gerindra tak ingin merasa jumawa.

Golkar kian dekat dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang diinisiasi oleh Gerindra dan PKB jelang Pemilu 2024. Hubungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga disebut semakin menguat menjelang Pilpres 2024.

Melihat hasil survei ini, menurut Hanta, semakin sulit muncul nama di luar dari Prabowo, Ganjar dan Anies sebagai calon presiden 2024.

Plt Ketum PPP Mardiono setuju Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mendapat jatah capres atau cawapres di Koalisi Besar. Menurut dia, dua poros KIB dan Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) perlu mendapatkan porsi yang sama.

Indikator Politik menyebutkan, penurunan dratis elektabilitas Ganjar merupakan efek dari pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 di Indonesia oleh FIFA.

Sementara itu, urutan pertama posisi cawapres ada Mahfud MD 31,45 persen. Selanjutnya Moeldoko 14,81 persen, Sandiaga Uno 13,61 persen dan Arsjad Rasyid 13,22 persen.

Lembaga Riset PolMark Research Center (PRC) merilis laporan hasil agregasi 78 survei Daerah Pemilihan (Dapil) dalam rentang 26 Oktober-3 November 2022 dan 23 Januari-19 Maret 2023.