Menghabiskan Libur Lebaran di Taman Nasional Baluran. Hingga H+7 Idul Fitri, wisatawan masih membanjiri Taman Nasional Baluran yang dikenal dengan Africa van Java karena memiliki hamparan savana yang luas.

Objek wisata di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur diyakini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat. Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan hal ini.

"Semoga beliau diberi tempat terbaik di surga-Nya," lanjut Edy.

Selain PSHT, Pemkab Situbondo juga menyatakan komitmennya untuk ikut membantu warga yang rumah dan kios tempat usahanya rusak diserang oleh puluhan pemuda yang diduga anggota PSHT. Namun, bantuan Pemkab Situbondo tidak akan 100 persen sesuai dengan nilai kerusakan yang diderita warga.

"Kita sedari awal terus memberi dukungan moral. Selama melakukan karantina di rumah warga ikut membantu memenuhi kebutuhan dua pasien setiap hari," kata Suniman, Ketua RT setempat

Sendratari Musik Jeger, produk budaya Situbondo mewarnai kunjungan Konjen Jepang di Surabaya, Masaki Tani ke Situbondo. Kunjungan Masaki ini dalam rangka peresmian gedung Rumah Bersalin Permati Hati di kompleks Puskesmas Desa Tlogosari, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo.

"Keluarga tidak mau dilakukan autopsi katanya kasihan jika harus dibedah, dan mereka menyatakan ikhlas," ujar AKP Aryo.

Lomba yang dimainkan antara lain balap bakiak, balap karung dan panjat pinang.

Kedua korps beda negara ini juga mengerahkan kendaraan tempur terbaiknya masing-masing.

Asyani juga didenda Rp 500 juta subsider kurungan satu hari, namun tidak perlu dijalani oleh terdakwa.

Pembacaan tuntutan untuk Asyani itu tanpa dihadiri oleh terdakwa dan hanya diwakili oleh penasehat hukumnya.

Ada yang bilang saya ini pura-pura pingsan, karena ingin dikasihani dan mendapatkan uang," kata Asyani.

Beberapa saat sebelum sidang ditutup oleh majelis hakim, Asyani mengaku pusing dan meminta keluar ruangan.

Usai marah-marah, Nenek Asyani mengaku pusing.

Pada operasi gabungan tersebut juga diamankan kayu jati ilegal di rumah Cipto alias Pit bin Magiyo.

Badan SAR Nasional mengerahkan Kapal Nasional 225 dari Surabaya untuk mencari delapan nelayan tersebut.

Perahu nelayan tenggelam setelah diterjang angin kencang.